Jakarta, CNN Indonesia --
PT Surveyor Indonesia (Persero) (PTSI) melalui Divisi Bisnis Strategis Infrastruktur & Transportasi (DBS INT) terus memperluas kontribusinya dalam sektor transportasi dan infrastruktur strategis nasional.
Berbekal pengalaman panjang sebagai independent assurance, PTSI hadir memastikan kualitas sarana perkeretaapian hingga infrastruktur strategis digital di Indonesia.
Salah satu kiprah nyata PTSI terlihat pada Pengawasan Manufaktur Gerbong Kereta Api. Hingga Agustus 2025, tercatat sekitar ± 300 unit gerbong kereta telah diawasi dari total lebih dari 1.200 unit produksi nasional maupun mitra luar negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Capaian ini berkontribusi pada target Kementerian Perhubungan yang memproyeksikan kebutuhan lebih dari 3.000 unit baru sesuai Rencana Induk Perkeretaapian Nasional 2020-2035.
Selain itu, PTSI juga dipercaya sebagai Konsultan Pengawas Independen Palaparing, proyek pembangunan jaringan backbone serat optik nasional sepanjang lebih dari 12.000 km yang menghubungkan 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Proyek ini merupakan fondasi pemerataan akses digital dan tulang punggung transformasi ekonomi nasional.
Peluang Besar, Tantangan Nyata
Pasar transportasi perkeretaapian dan telekomunikasi nasional masih menghadapi tantangan besar. Indonesia telah memiliki jalur rel aktif lebih dari 6.500 km yang tersebar di berbagai wilayah, dengan rencana pengembangan mencapai lebih dari 7.400 km pada 2024.
Meskipun demikian, jalur tersebut masih memerlukan modernisasi sarana untuk mengimbangi peningkatan urbanisasi dan kebutuhan angkutan massal yang terus berkembang.
Pada 2024, moda kereta api melayani sekitar 505 juta penumpang dan mengangkut 73,5 juta ton barang, hal ini mencerminkan kebutuhan besar masyarakat dan sektor logistik terhadap transportasi berbasis rel.
Di sisi lain yaitu Infrastruktur, meski Palaparing sudah menjangkau ribuan kilometer, penetrasi internet baru mencapai sekitar 78% populasi, meninggalkan puluhan juta masyarakat di daerah 3T yang belum sepenuhnya terhubung.
Tantangan utama muncul pada konsistensi mutu produksi gerbong, kepatuhan standar keselamatan internasional, serta kompleksitas proyek multi-lokasi di Palaparing. Tanpa pengawasan independen, risiko keterlambatan, inefisiensi biaya, dan penurunan kualitas bisa terjadi.
Kolaborasi untuk Solusi Berkelanjutan
PTSI berperan sebagai mitra independen yang netral menjembatani pemerintah, BUMN operator, dan penyedia teknologi.
Melalui metodologi audit, inspeksi, dan verifikasi yang berstandar internasional, DBS INT memastikan setiap tahapan proyek - mulai dari desain, produksi, hingga implementasi lapangan - berjalan sesuai best practice.
"Pengawasan independen sangat penting, bukan sekadar angka kepatuhan teknis, tapi benar-benar memastikan kualitas sarana transportasi dan infrastruktur digital yang andal, aman, serta mendukung kemandirian nasional," ujar VP Divisi Bisnis Strategis Infrastruktur & Transportasi PT Surveyor Indonesia (Persero) Benny Sujarwo dalam keterangannya dikutip Senin (1/9).
"Langkah ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang menempatkan infrastruktur sebagai fondasi kemandirian bangsa," katanya melanjutkan.
Dampak Positif bagi Masyarakat
Kontribusi PTSI menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat. Pada sektor transportasi, ketersediaan gerbong kereta api yang lebih aman dan nyaman akan mendorong pergeseran moda transportasi ke arah publik, sehingga dapat mengurangi kemacetan, dan menekan emisi karbon.
Sementara di sisi infrastruktur digital, Palaparing membuka akses internet cepat dan merata hingga ke daerah 3T, yang berarti peningkatan layanan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi digital yang lebih inklusif.
Dengan peran sebagai The Guardians of Assurance, PTSI berkomitmen mendukung terwujudnya transportasi publik modern dan infrastruktur digital yang tangguh.
Komitmen ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat daya saing bangsa sekaligus mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
(inh)