CNN Indonesia
Senin, 02 Jun 2025 10:34 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Otoritas Kerajaan Arab Saudi menggelar operasi razia besar-besaran sepanjang persiapan jelang puncak haji 2025.
Direktur Keamanan Publik dan Ketua Komite Keamanan Haji Mohammed Al Bassami melaporkan pihak keamanan Saudi mengusir sedikitnya 205.000 jemaah haji ilegal seluruh negara dari Makkah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total ada 269.000 lebih orang tanpa visa haji yang berhasil dihalau pihak keamanan Saudi karena mencoba masuk ke Makkah.
Mereka mencoba melakukan ibadah haji tanpa visa haji yang merupakan syarat utama bagi para jemaah haji.
Saudi juga berhasil menggerebek sekitar 415 perusahaan penyelenggaraan haji palsu, seperti dikutip dari media resmi Kerajaan, Saudi Gazzette.
"Petugas Keamanan Publik menangkap 1.239 orang yang berupaya mengangkut jemaah haji ilegal dan menjatuhkan sanksi kepada lebih dari 75.000 pelanggar peraturan haji. Tim keamanan juga menggerebek lebih dari 415 kantor haji palsu," ujar Al Bassami dalam konferensi pers bersama di Makkah pada Minggu (1/6).
Para komandan keamanan haji juga meninjau rencana pengamanan dan penyelenggaraan haji tahun ini dalam konferensi pers gabungan.
Al Bassami mengatakan bahwa Keamanan Umum Saudi melibatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menggenjot keamanan dan menindak tegas pelanggar regulasi haji. Ia menegaskan bahwa personel keamanan akan mengawasi siapa pun yang melanggar peraturan haji.
Al Bassami menyebut bahwa pihaknya telah menghalau sekitar 110.000 kendaraan di titik-titik masuk ke Makkah karena mengangkut para jamaah haji ilegal.
Ia juga membeberkan pihaknya menyita lebih dari 5.000 kendaraan yang berencana mengangkut jemaah haji tanpa izin resmi.
Pihak Keamanan Saudi juga mengaktifkan dan memperketat pos-pos pemeriksaan keamanan permanen di seluruh pintu masuk ke Makkah untuk menangkap para pelanggar.
Direktur Jenderal Paspor Saudi Saleh Al Murabba mengungkapkan bahwa jumlah jemaah haji uang berdatangan dari luar negeri tahun ini melampaui 1,47 juta orang.
Jumlah negara yang mendapat manfaat program Makkah Route Initiative juga meningkat menjadi delapan negara dengan 12 titik keberangkatan.
(bac)