Sudahi Sedih, Heads Up, Jalan Timnas U-23 Masih Panjang

19 hours ago 3

ANALISIS

Abdul Susila | CNN Indonesia

Rabu, 30 Jul 2025 08:02 WIB

Timnas Indonesia U-23 gagal di final Piala AFF 2025. Meski demikian, masa depan cerah menanti dengan disiplin dan latihan yang lebih keras. Para pemain Timnas Indonesia U-23 punya masa depan yang cerah meski kalah di final Piala AFF U-23 2025. (CNNIndonesia.com/Adi Maulana Ibrahim)

Jakarta, CNN Indonesia --

Sekali lagi, Stadion Gelora Utama Bung Karno (GBK) jadi saksi bisu kegagalan Timnas Indonesia mengangkat trofi juara di partai final kejuaraan ASEAN.

Setelah SEA Games 1997 dan 2011, lantas Piala AFF 2002 dan 2010, kini Indonesia gagal dalam Piala AFF U-23 2025 di GBK. Garuda Muda takluk 0-1 dari Vietnam di final, Selasa (29/7).

Setelah meraih medali emas cabang sepak bola SEA Games 1987, GBK seperti dikutuk. Selama 38 tahun, tak pernah lagi Merah Putih berdiri di podium tertinggi dalam final di GBK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kegagalan ini tak patut dikutuk. Ini hanya bagian dari perjalanan karier anak-anak muda Indonesia di panggung sepak bola Asia Tenggara. Jalan mereka masih sangat panjang.

Masih ada pentas yang lebih besar di depan. Mereka akan ke pentas dunia, barangkali, jika memetik hikmah, kalau makin termotivasi, bila disiplin latihan makin menjadi.

Tepisan penalti Muhammad Ardiansyah di semifinal saat melawan Thailand, niscaya tak akan dikenang. Aksi itu akan luntur dari ingatan publik. Toh, itu cuma fragmen kecil di babak semifinal.

Enam gol Jens Raven ke gawang Brunei Darussalam juga tak bakal monumental. Mungkin saja abadi sebagai rekor, tapi sama sekali tak membuktikan ketajaman dan keandalan seorang striker.

Kisah Arkhan Fikri yang menahan sakit saat tampil di final juga akan sirna. Terlalu banyak kisah heroik di sepak bola. Sudah terlalu banyak pemain yang mengalami hal serupa.

Namun, nama mereka akan dikenang dan diperhitungkan jika bangkit setelah tumbang. Kalah di final, seperti kata pepatah bijak, adalah cerita awal dari sebuah sukses di masa depan.

Tentu saja, namanya awalan, pasti berat dan sulit. Bangkit itu mudah diucap dan ditulis dalam berita. Sebaliknya, menjaga api semangat di dalam dada, yang susah setengah nyawa.

Daffa Fasya, yang sama sekali tak dapat menit main di Piala AFF U-23 2025 kendati bagian dari skuad Piala AFF U-23 2023, pantas marah. Marah pada diri sendiri. Ini namanya cambuk realita.

Cahya Supriyadi, Althaf Indie, Yardan Yafi, dan Firman Juliansyah, sebagai pemain yang menit mainnya minim, perlu pula introspeksi. Ini waktunya berlatih lebih gigih dari sebelumnya.

Bagi Brandon Scheunemann, Achmad Maulana, Victor Dethan, Dominikus Dion dan Alfharezzi Buffon, ini momentum mendobrak logika. Kalian bukan pilihan utama, tapi punya daya jadi yang terbaik.

Bersambung ke halaman kedua >>>


Read Entire Article
Entertainment |