TNI AD Sebut Sekolah Militer Siswa Jabar Ajarkan Etika hingga Disiplin

4 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

TNI Angkatan Darat (TNI AD) membenarkan akan ada kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat soal penanganan siswa nakal untuk mengenyam pendidikan di sekolah militer.

"Sesuai hasil komunikasi dengan Staf Teritorial Angkatan Darat dan Staf Teritorial Kodam III/Siliwangi, bahwa akan dilaksanakan kerja sama antara Kodam III/Siliwangi dan Pemprov Jabar terkait penanganan siswa yang bermasalah," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigjen Wahyu Yudhayana saat dihubungi, Senin (28/4).

Ia menjelaskan rencana waktu pelaksanaan akan dibicarakan secara lebih rinci dengan Pemprov Jabar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terkait tempat pelaksanaannya, sementara sudah ada beberapa wilayah yang direncanakan sesuai pertimbangan dari Pemprov Jabar, memang belum mencakup semua wilayah di Jabar," ujarnya.

Wahyu mengatakan mekanisme penentuan siswa yang akan dikirim sesuai yang disampaikan oleh Gubernur Jabar, yaitu dipilih berdasarkan kesepakatan antara sekolah dan orang tua.

Prioritasnya pada siswa yang terlibat tawuran, terlibat geng motor dan siswa yang orang tuanya sudah tidak mampu lagi untuk mendidik anaknya secara etika dan perilaku.

"Jadi sekali lagi, untuk penentuan ini berdasarkan rencana dari Pemprov Jabar yang melibatkan orang tua atau tetap berdasarkan kesepakatan dengan orang tua masing-masing siswa," kata Wahyu.

Ia mengatakan program yang akan dijalani siswa secara umum meliputi pendidikan etika, pengetahuan, pertanian dan kedisiplinan.

"Sebelum pelaksanaan pembukaan program tersebut tentu akan ada pemberitahuan dan semua akan dilaksanakan setelah segala sesuatu sudah terkomunikasikan secara teknis antara Kodam III/Siliwangi dan Pemprov Jabar," katanya.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebelumnya menyatakan pelaksanaan pendidikan di sekolah militer bagi pelajar dilaksanakan pada Mei 2025. Nantinya, setiap siswa akan menjalani pendidikan selama enam bulan.

Dedi mengatakan beberapa pemerintah Kabupaten dan Kota di Jabar menyatakan sudah siap untuk program pembinaan tersebut.

"Nanti dari kabupaten/kota sudah ada beberapa yang siap. Nanti ada anak yang tawuran di jalan, kita akan bawa. Nanti saya panggil orang tuanya mau gimana, sanggup masih mendidik atau kita sekolahkan di sekolah militer," ungkap Dedi di Bandung, Senin.

"Nanti di kompleks tentara atau di kompleks polisi kita sekolahkan di situ selama satu tahun, minimalnya enam bulan. Sampai dia berubah," sambungnya.

Dedi mengatakan salah satu alasan program ini dijalankan karena keberadaan geng motor kian meresahkan. Mereka yang tergabung di geng motor, lanjut Dedi, salah satunya kelompok pelajar.

Ia menyebut untuk mendukung kegiatan program pendidikan militer, TNI dalam hal ini Kodam III Siliwangi menyatakan akan menyiapkan sarana dan prasarana.

(yoa/wis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |