Total Jumlah Penduduk Indonesia Kini Tercatat 286,69 Juta Jiwa

6 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat jumlah penduduk Indonesia sepanjang tahun ini 286,69 juta jiwa, atau meningkat 1,7 juta jiwa dari 2024 lalu.

Berdasarkan data Ditjen Dukcapil Kemendagri hingga Juni 2025 atau per semester I-2025, jumlah penduduk Indonesia mencapai 286.693.693 jiwa. Jumlah itu naik sekitar 1,7 juta jiwa dibandingkan dengan semester II-2024 atau data enam bulan hingga Desember pada 2024 lalu.

Merespons penambahan penduduk itu, Dirjen Dukcapil  Teguh Setyabudi mengatakan pembangunan kependudukan menjadi kunci yang tidak bisa diabaikan. Untuk itu pemerintah meluncurkan Desain Besar Pembangunan Kependudukan (DBPK) yang dianggap sebagai kunci strategis untuk menuju Indonesia Emas 2045.

"Dalam konteks inilah pembangunan kependudukan menjadi kunci yang tidak bisa diabaikan apalagi penduduk Indonesia terus bertambah. Data terkini yang sebentar lagi akan kita rilis, jumlah penduduk Indonesia per semester I-2025 atau akhir Juni 2025 adalah 286.693.693 jiwa," kata Teguh dalam Peluncuran DBPK 2025-2045, Jumat (11/7) seperti dikutip dari detikcom.

Laki-laki lebih banyak dibanding perempuan

Dalam data kependudukan terbaru itu, Teguh menyebut jumlah penduduk laki-laki pada semester I-2025 jauh lebih banyak sekitar 2,6 juta dibandingkan perempuan.

Selanjutnya, Teguh mengatakan DPBK akan menjadi alat yang memntukan  langkah strategis untuk menjawab arah pembangunan berdasarkan kependudukan Indonesia tersebut.

"DBPK menjadi rujukan utama dalam mendukung pelaksanaan RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional) dan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional), serta memastikan pembangunan manusia dan penduduk Indonesia diarahkan secara terencana, menyeluruh dan berkelanjutan," ucap Teguh.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy mengatakan dengan data kependudukan yang tepat pemerintah bisa merencanakan berbagai kebutuhan dasar yang harus disiapkan sebagai upaya pemerataan pembangunan.

"Dengan data kependudukan yang tepat, kita mulai merencanakan berapa kebutuhan pangan kita, berapa sekolah harus dibangun, berapa puskesmas harus juga dikembangkan, berapa layanan-layanan lain sebagai layanan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk kita harus kita siapkan, berapa buku-buku harus dicetak, berapa dokter harus kita siapkan, berapa guru juga yang harus dikembangkan. Itu semua hanya bisa terjadi kalau kita punya data kependudukan yang baik," tutur Rachmat.

Rachmat menekankan DPBK itu harus jadi acuan dalam menentukan strategi nasional, indikator keberhasilan dan kerangka koordinasi lintas sektor. Dia berharap dokumen itu  menjadi langkah awal untuk menyelaraskan program pembangunan kependudukan ke depannya.

"Kami mendorong seluruh K/L, juga bersama Pemda untuk menggunakan data kependudukan sebagai dasar perencanaan program pembangunan nasional," imbuhnya.

Baca berita lengkapnya di sini.

(kid/gil)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |