Trump Bakal Turunkan Tarif Impor dari China, Mulai Gentar?

4 hours ago 1

CNN Indonesia

Senin, 05 Mei 2025 15:20 WIB

Presiden AS Donald Trump menyatakan bakal mengurangi pungutan tarif pada produk-produk China demi bisa melanjutkan bisnis dengan Negeri Tirai Bambu. Presiden AS Donald Trump akan turunkan tarif impor dari China. (REUTERS/Carlos Barria)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bakal mengurangi pungutan tarif pada produk-produk China.

Trump mengubah lagi kebijakannya soal tarif impor dari Beijing demi bisa melanjutkan bisnis dengan Negeri Tirai Bambu.

"Pada titik tertentu, saya akan menurunkannya karena jika tidak, Anda tidak akan pernah bisa berbisnis dengan mereka," kata Trump dalam wawancara dengan NBC yang direkam Jumat (2/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump mengeklaim China sangat ingin melanjutkan bisnis dengan AS lantaran "ekonomi mereka mulai kolaps."

Dia menyebut pabrik-pabrik China saat ini mulai tutup dan angka pengangguran meroket. Namun, meski berniat mengurangi tarif, Trump mengaku tak berencana melihat China mengembangkan kembali bisnisnya.

"Saya tidak berharap China meraup ratusan miliar dolar dan membangun lebih banyak kapal, tank Angkatan Darat, dan pesawat," ucapnya, seperti dikutip Fox News.

"Anda tidak menurunkan tarif pada China agar bisa bernegosiasi dengan mereka?" tanya jurnalis NBC Kristen Welker, seperti dikutip CNN.

 "Kenapa saya harus melakukan itu?" balas Trump.

Pernyataan Trump ini dilontarkan ketika AS dan China belakangan saling melunak soal perang tarif.

Pada Jumat, juru bicara Kementerian Perdagangan China mengatakan pihaknya sedang menilai proposal yang diajukan AS untuk memulai negosiasi terkait tarif.

Dua minggu sebelumnya, Trump menyatakan pajak pada produk Beijing akan "turun secara substansial". Ia berjanji akan bersikap "sangat baik" di meja perundingan demi mendorong Presiden China Xi Jinping membuka dialog.

Sejak awal April, AS dan China terlibat perang tarif usai Trump menaikkan pungutan pajak terhadap produk-produk asal China hingga 145 persen.

Sebagai balasan, Beijing menaikkan tarif terhadap produk-produk AS hingga 125 persen.

Tarif selangit dari AS ini telah memberikan dampak signifikan pada ekonomi China yang bergantung pada ekspor dan manufaktur.

Menurut data, pesanan ekspor Beijing menurun dan produksi pabrik terhenti. Pada April, aktivitas pabrik di China menunjukkan penurunan paling tajam dalam 16 bulan terakhir. Sementara itu, pesanan ekspor baru turun ke level terendah sejak 2022.

Beberapa peritel besar AS seperti Walmart dan Target memang telah kembali melakukan bisnis dengan pemasok China, namun banyak pabrik di negara itu masih belum beroperasi dan tengah menjajaki pasar alternatif seperti Eropa.

(blq/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |