CNN Indonesia
Selasa, 30 Sep 2025 14:28 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeklaim Iran akan menyetujui kesepakatan Abraham Accord.
Jika Iran benar-benar bergabung dengan Abraham Accord maka kemungkinan besar negara itu akan membuka hubungan diplomatik dengan musuh bebuyutan, Israel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siapa yang tahu, mungkin Iran bisa bergabung," kata Trump saat konferensi pers di Gedung Putih pada Senin (29/9), dikutip Reuters.
Dia lalu berujar, "Saya rasa mereka akan terbuka untuk itu. Saya sungguh percaya. Mereka bisa menjadi anggota."
Abraham Accord adalah kesepakatan perdamaian (peace agreement) Israel dengan negara-negara Arab di Timur Tengah yang dibuat Trump pada periode pertama memimpin Amerika Serikat.
Perjanjian tersebut meresmikan kerja sama ekonomi, diplomatik, dan keamanan.
Sejauh ini, negara Arab yang bergabung dengan Abraham Accord adalah Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Maroko, dan Sudan.UAE), Bahrain, Maroko, dan Sudan.
Selama ini, Amerika Serikat dan Israel berusaha merayu negara-negara Arab untuk bergabung ke perjanjian tersebut dan membuka hubungan dengan Negeri Zionis.
Mereka mengeklaim perjanjian itu juga jadi salah satu penyelesaian konflik Israel-Palestina. Namun, para pakar menyebut Abraham Accord cuma perjanjian ekonomi yang menguntungkan Israel dan sekutunya.
(isa/dna)