AS-China Hampir Sepakat Soal Nasib TikTok, Ini Kata Donald Trump

3 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkap bahwa pihaknya sudah mencapai kesepakatan untuk membeli platform media sosial asal China, TikTok, dari ByteDance.

Dalam sebuah unggahan di media sosialnya, tanpa secara langsung menyebut nama TikTok, pihaknya telah mencapai kesepakatan untuk membeli platform media sosial tersebut.

"Pertemuan perdagangan besar di Eropa antara Amerika Serikat dan China berjalan SANGAT BAIK! Pertemuan ini akan segera berakhir. Sebuah kesepakatan juga telah dicapai mengenai perusahaan tertentu yang sangat diinginkan oleh pemuda di negara kita untuk diselamatkan," kata Trump dalam unggahannya di Truth Social, melansir AFP, Senin (15/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam unggahan tersebut, Trump menambahkan bahwa ia akan berbicara dengan Presiden China Xi Jinping pada Jumat (19/9).

Menteri Keuangan AS Scott Bessent, dalam kesempatan terpisah, mengatakan bahwa kesepakatan tersebut akan bergantung pada permintaan China terkait konsesi perdagangan.

Delegasi AS dan China sedang membahas divestasi TikTok dari perusahaan induknya, Bytedance, sebagai bagian dari pembicaraan yang lebih luas mengenai tarif dan kebijakan ekonomi.

"Mitra kami dari China telah mengajukan permintaan yang sangat agresif," kata Bessent bersama Perwakilan Perdagangan AS Jamieson Greer, dikutip dari Reuters.

"Kita akan lihat apakah kita bisa mencapainya saat ini. Kami tidak bersedia mengorbankan keamanan nasional demi aplikasi media sosial," tambahnya.

Pejabat AS dan China, yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri He Lifeng, menyelesaikan hari pertama pembicaraan di Madrid pada Minggu (14/9) mengenai hubungan perdagangan yang tegang serta tenggat waktu divestasi TikTok yang semakin mendekat.

Pembicaraan ini terjadi di tengah tuntutan Washington agar sekutunya memberlakukan tarif atas impor dari China terkait pembelian minyak Rusia.

TikTok terancam dilarang di AS kecuali jika beralih ke kepemilikan AS. Negosiasi terbaru antara AS dan China yang berlangsung di Palacio de Santa Cruz merupakan babak keempat pembicaraan dalam empat bulan terakhir.

Bessent mengatakan bahwa kedua belah pihak telah membuat kemajuan yang baik dalam hal detail teknis, tetapi mencapai kesepakatan mengenai isu-isu lain disebut menjadi tantangan.

Ia mengatakan perpanjangan batas waktu divestasi TikTok akan sangat bergantung pada bagaimana pembicaraan berlangsung pada hari kedua.

"Dari perspektif China, mereka memandang berbagai hal sebagai bagian tak terpisahkan dari potensi kesepakatan TikTok, baik itu tarif atau langkah-langkah lain yang telah diambil selama bertahun-tahun," kata Greer.

Namun, kata Greer, AS tidak dalam posisi untuk sekadar menghilangkan setiap langkah yang pernah diambilnya untuk mencoba menyelesaikan masalah tersebut.

"Kami masih harus melalui negosiasi dan pembahasan mengenai pemahaman bersama, dan saya tidak berpikir ini saat yang tepat untuk sekadar menarik semua hal tersebut," tuturnya.

Sementara itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, mengatakan China tidak memiliki informasi baru untuk disampaikan.

"Mengenai TikTok, China telah berulang kali menyatakan posisinya," kata Lin dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (15/9).

(lom/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |