Beredar Isu Pesawat Alien Mampir ke Bumi, NASA Ungkap Faktanya

2 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

NASA merespons kabar soal sebuah objek antargalaksi, yang disebut-sebut sebagai pesawat ruang angkasa alien. Seperti apa faktanya?

Klaim tersebut pertama kali dimunculkan oleh Profesor Harvard Avi Loeb yang menyatakan bahwa objek antargalaksi 3I/ATLAS adalah pesawat luar angkasa yang dikirim oleh peradaban alien ke Tata Surya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 1 Juli 2025, astronom menemukan objek yang bergerak melalui Tata Surya dengan kecepatan hampir dua kali lipat dibandingkan pengunjung antarbintang sebelumnya, Oumuamua dan Komet Borisov.

Objek tersebut dikonfirmasi sebagai komet antarbintang yang memiliki koma berdebu sendiri dan jauh lebih besar dari keduanya, dengan nukleus, bagian berbatu dari komet, diperkirakan berukuran sekitar 5,6 kilometer.

Penemuan ini menarik perhatian para ilmuwan, bukan hanya karena statusnya sebagai pengunjung antarbintang ketiga yang terkonfirmasi, tetapi juga karena kemungkinannya untuk berasal dari wilayah galaksi yang berbeda dan lebih tua dibandingkan dengan benda langit di Tata Surya.

Namun, segera setelah penemuan ini, isu yang lebih sensasional muncul. Fisikawan teoretis, kosmolog, dan astronom asal Israel-Amerika, Avi Loeb, mengajukan teori bahwa objek ini bisa jadi adalah probe antarbintang yang dikirim oleh spesies cerdas, mungkin untuk menghancurkan Bumi.

Dalam artikel pertamanya, Loeb menyebut bahwa objek tersebut bisa bersifat bermusuhan, sesuai dengan hipotesis "Hutan Gelap" yang ia kemukakan.

Singkatnya, dalam pandangan Loeb, dengan terbatasnya sumber daya di alam semesta, setiap bentuk kehidupan mungkin ingin menyerang kehidupan lainnya terlebih dahulu, sebelum peradaban mereka sendiri terancam. Menurut Loeb, 3I/ATLAS bisa saja memiliki tujuan tersebut.

"3I/ATLAS mencapai perihelion di sisi yang berlawanan dari Matahari jika dilihat dari Bumi. Hal ini mungkin disengaja untuk menghindari pengamatan mendetail dari teleskop di Bumi saat objek ini berada pada titik paling terang atau ketika perangkat dari objek tersebut diarahkan ke Bumi dari sudut tersembunyi," tulis Loeb di blognya, melansir IFL Science, Senin (16/8).

"Titik optimal untuk manuver Solar Oberth terbalik agar dapat terikat dengan Matahari adalah di perihelion. Titik optimal ini untuk 3I/ATLAS tertutupi dari pandangan kami oleh Matahari," lanjut dia.

Loeb kemudian mengklaim bahwa jika komet tersebut adalah pesawat luar angkasa, objek itu bisa mencapai Bumi menggunakan manuver ini pada November atau Desember 2025.

"Jika hipotesis ini benar, akibatnya bisa sangat fatal bagi umat manusia dan mungkin memerlukan langkah pertahanan (meskipun langkah tersebut bisa jadi sia-sia)," tambah Loeb dalam artikelnya.

Meskipun klaim Loeb mendapat perhatian di dunia maya, respons ilmiah terhadap teori ini cenderung skeptis. Banyak ilmuwan yang lebih fokus pada sifat alami objek tersebut.

Menurut Tom Statler, ilmuwan utama NASA untuk objek kecil di Tata Surya, mengungkap bahwa objek ini tampak seperti komet, bergerak seperti komet, dan sangat mirip dengan komet.

"Itu memiliki beberapa sifat yang sedikit berbeda dari komet-komet di Tata Surya kita, tetapi perilakunya jelas seperti komet. Jadi, bukti-bukti yang ada secara tegas mengarah pada kesimpulan bahwa ini adalah benda alami. Ini adalah komet," kata Statler dalam wawancaranya dengan The Guardian.

Penelitian ilmiah yang telah dilakukan terus-menerus menunjukkan bahwa 3I/ATLAS adalah komet pertama yang ditemukan berasal dari luar Tata Surya kita, dan merupakan komet tercepat yang pernah kita amati.

Meskipun objek ini tidak dapat terlihat saat mendekati Matahari, pengamatan lebih lanjut tetap akan menarik. Namun, NASA dapat dengan percaya diri menyatakan bahwa objek ini bukan ancaman bagi Bumi dan tidak membawa teknologi alien yang dapat menghancurkan kita semua.

(dmi/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |