BYD Buka Suara Soal Media Asing Sorot Ormas Ganggu Pabrik di Subang

1 day ago 3

CNN Indonesia

Kamis, 08 Mei 2025 10:54 WIB

Pihak BYD mengatakan pemberitaan atas kasus pembangunan pabrik oleh ormas telah memicu banyak pendapat, namun faktanya tak sesuai kondisi di lapangan. Proses pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat. Dok. BYD

Jakarta, CNN Indonesia --

Aksi premanisme yang dilakukan organisasi masa atau ormas terhadap pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat kini menuai sorotan media asing. Hal itu memicu perusahaan untuk buka suara.

Luther Panjaitan, Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia mengatakan pemberitaan atas kasus pembangunan pabrik oleh ormas telah memicu banyak pendapat, namun faktanya tak sesuai kondisi di lapangan.

Ia pun memastikan pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat saat ini berjalan sesuai rencana dan kondusif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemberitaan yang beredar adalah berlebihan dan tidak sesuai situasi sebenarnya di lapangan. Pembangunan berjalan kondusif dan lancar," kata Luther melalui pesan singkat diterima CNNIndonesia, Kamis (8/5).

Menurut dia pihaknya juga telah menerima kunjungan dari utusan resmi Dewan Ekonomi Nasional didampingi perwakilan TNI Polri pada 6 Mei 2025. Pada saat itu merek China tersebut memastikan kondisi aktual tidak seperti yang ramai diberitakan selama ini.

"Perlu dipahami bahwa proyek BYD di dalam kawasan industry yang sudah dikelola secara professional dan berpengalaman," kata dia.

"Masyarakat subang juga sangat terbantu dengan proyek strategis ini karena memberikan lapangan pekerjaan baru dan peningkatan ekonomi. Begitu juga Dukungan Pemda Jabar, Pemda subang, dan TNI Polri juga sangat serius mengawal," ucap Luther lagi.

South China Morning Post menjadi salah satu media asing yang menyoroti ulah preman di Tanah Air.

Mereka bahkan beranggapan bila preman di Indonesia 'naik kelas', sebab selama ini dikenal sebagai momok bagi pedagang kaki lima dan usaha kecil, kini disebut mengganggu proyek pabrik senilai US$1 miliar milik produsen kendaraan listrik BYD.

Tak hanya BYD, para ormas juga dikatakan telah mengganggu proses pembangunan pabrik Vinfast di Subang.

Kabar ormas mengusik pembangunan pabrik BYD ini berawal dari Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno.

Eddy mengungkap pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat sempat diganggu ormas berbentuk aksi premanisme. Kabar ini didapatkan Eddy saat memenuhi undangan Pemerintah China dalam rangkaian kunjungan di Shenzhen, China.

"Sempat ada permasalahan terkait premanisme ormas yang mengganggu pembangunan dari sarana produksi BYD. Pemerintah perlu tegas untuk kemudian menangani permasalahan ini, jangan sampai investor datang ke Indonesia dan merasa kemudian tidak mendapatkan jaminan keamanan, hal yang paling mendasar bagi investasi untuk masuk ke Indonesia," imbuh Eddy melalui unggahan video di Instagram.

[Gambas:Video CNN]

(ryh/mik)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |