CNN Indonesia
Senin, 19 Mei 2025 19:00 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Perusahaan transportasi online merespons rencana 25 ribu orang pengemudi ojek online (driver ojol) mematikan aplikasi saat aksi unjuk rasa besok.
Director of 2-Wheels & Logistics Grab Indonesia Tyas Widyastuti meminta para pengguna tak khawatir. Dia menjamin pelayanan akan tetap berjalan.
"Enggak perlu khawatir juga, kalau seandainya memang kesulitan dapat driver, sistem kita akan otomatis mengalokasikan ke mitra-mitra pengemudi lainnya," kata Tyas saat berdiskusi dengan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi di Aroem Resto & Cafe Jakarta, Senin (19/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tyas memahami ada kemungkinan keterlambatan penjemputan di sejumlah wilayah tempat aksi unjuk rasa. Namun, dia menyebut sebagian pengemudi tetap bekerja dan bisa melayani penumpang.
Direktur PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Catherine Hindra Sutjahyo merespons rencana 25 ribu ojol mematikan aplikasi dengan imbauan.
Dia juga memastikan GoTo menampung aspirasi para driver. Hal itu dilakukan demi menjaga dampak dari aksi esok hari.
"Komunikasi internal kami akan terus kita galakkan sampai besok, jadi mudah-mudahan kami bisa menjaga dampaknya supaya bisa terjaga," ujar Catherine.
Sementara itu, Government Relations Specialist Maxim Indonesia Muhammad Rafi Assagaf meminta para driver ojol bijaksana. Dia menghormati kebebasan berpendapat, tetapi mengingatkan ada penumpang-penumpang yang perlu dilayani.
"Maxim Indonesia sudah mengimbau para driver-driver dan mitra kami untuk bisa tetap menjalankan aktivitasnya dan menerima orderan guna untuk melayani konsumen-konsumen kita," ujar Rafi.
Sementara itu, Business Development Representative inDrive Ryan Rwanda meyakini aksi besok tak akan berdampak pada layanan inDrive. Menurutnya, selama ini para driver ojol inDrive jarang ikut aksi unjuk rasa.
"Kalau di inDrive enggak ada pengaruh karena sangat minim dari driver aktif kita yang aktif dalam pergerakan-pergerakan ini," ucapnya.
Sebelumnya, sejumlah asosiasi driver ojol berencana melakukan aksi unjuk rasa besok. Salah satu bentuk aksi adalah mematikan aplikasi dan tidak melayani penumpang.
Sekitar 25 ribu orang driver ojol disebut aka ikut demonstrasi itu. Mereka menuntut keberpihakan pemerintah terhadap kesejahteraan driver ojol.
(dhf/agt)