CNN Indonesia
Senin, 19 Mei 2025 18:45 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi meminta penjelasan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. dan PT Grab Teknologi Indonesia (Grab Indonesia) tentang aceng atau argo goceng yang diprotes ojek online (ojol).
Dudy menanyakan hal itu karena menjadi salah satu tuntutan pada aksi mogok 25 ribu driver ojol besok. Dia bertanya apakah mungkin kebijakan itu dihapuskan.
"Terakhir yang menghapuskan aceng. Promo-promo minta dihapus," kata Dudy saat berdiskusi dengan perwakilan empat perusahaan transportasi online di Aroem Resto & Cafe Jakarta, Senin (19/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Catherine Hindra Sutjahyo menjelaskan diskon untuk pengguna adalah cara Gojek menjaga para pelanggan.
Gojek mengorbankan sedikit pendapatan untuk mendorong para pengguna terus menggunakan layanan mereka.
"Kita harus ada transaksi yang diberi promo, tapi penggunanya jadi pakai. Kalau enggak ada promonya, penggunanya enggak pakai. Nah, ini kan kalau kita menghilangkan, itu bahaya banget untuk kesinambungan daripada sistemnya," ujar Catherine.
Dia memastikan promo tidak akan mengorbankan pendapatan driver ojol. Perusahaan membiayai promo itu dari potongan yang selama ini diambil dari biaya perjalanan.
Catherine mencontohkan sebuah perjalanan dari Stasiun Gondangdia ke Petojo Selatan senilai Rp16 ribu yang didiskon menjadi Rp12 ribu. Dia berkata pengemudi tetap mendapatkan 80 persen dari Rp16 ribu, yaitu 12.800.
Pada saat bersamaan, GoTo harus membiayai diskon Rp4.000. Uang itu didapat dari Rp3.200 yang merupakan jatah biaya perjalanan perusahaan. Sisa Rp800 adalah subsidi dari GoTo yang berasal dari potongan perjalanan-perjalanan sebelumnya.
Sementara itu, Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza R Munusamy menjelaskan Grab menyediakan sejumlah opsi layanan. Ada layanan yang lebih murah untuk pemburu diskon dan ada layanan premium untuk orang yang bersedia membayar lebih.
Tirza menekankan layanan-layanan itu adalah opsi bagi pengemudi dan pelanggan. Grab menegaskan tidak pernah memaksakan program promo ataupun layanan murah yang merugikan semua pihak.
"Apa pun jenis layanannya, yang bisa kami tegaskan adalah semua sifatnya opsional, boleh ambil, boleh tidak," ujarnya.
"Karena lagi-lagi fleksibel dan betul-betul terserah mitra pengemudi. Kalau kurang cocok, enggak suka, boleh enggak usah lanjut dan tidak ada penalti," ujar Tirza.
(dhf/agt)