Hamas Buka Suara soal Poin Pelucutan Senjata Usulan Trump

3 hours ago 4

CNN Indonesia

Senin, 06 Okt 2025 14:24 WIB

Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, buka suara menanggapi poin pelucutan senjata dalam proposal gencatan senjata di Gaza yang diusulkan Presiden Donald Trump. Ilustrasi Hamas. (AFP PHOTO / SAID KHATIB)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, buka suara menanggapi poin pelucutan senjata dalam proposal gencatan senjata di Jalur Gaza yang diusulkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Pejabat senior Hamas Taher Al Nounou mengatakan pada Senin (6/10) bahwa "kami bukan bagian dari negosiasi dari rencana Amerika saat ini."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembebasan para tahanan Israel terkait dengan berakhirnya perang dan penarikan pendudukan dari Gaza. Senjata perlawanan sangat terikat dengan pembentukan negara Palestina," kata Al Nounou, seperti dikutip dari Middle East Monitor.

Hamas juga kembali menegaskan terkait poin pertukaran para sandera dengan Israel.

"Kami amat serius membebaskan para tahanan sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri perang yang bisa bertahan selama bertahun-tahun. Kami menerima proposal Mesir untuk membentuk pemerintahan independen untuk Jalur Gaza," kata Al Nounou.

"Gerakan akan mempelajari rencana Amerika dalam kerangka untuk melindungi hak-hak dan kepentingan rakyat Palestina," ia menambahkan.

Hamas sendiri sebelumnya sepakat secara garis besar mengenai usulan gencatan senjata permanen di Gaza oleh Trump, meski sejumlah poin memicu perdebatan.

Kepala negosiator Hamas, Khalil Al Hayya, juga sudah ternang ke Mesir untuk memulai negosiasi kembali dengan Israel terkait pertukaran sandera.

Diberitakan AFP, Senin (6/10), kepala delegasi Hamas itu akan terlibat dalam perundingan tidak langsung dengan Israel soal pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza.

Sementara itu, delegasi Israel akan berangkat ke Sharm El-Sheikh pada Senin, menurut kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Pertemuan yang dijadwalkan berlangsung Senin ini di kota resor Sharm al-Sheikh, Mesir. Ini akan menjadi yang pertama bagi Hayya, sejak Israel menargetkan dirinya dan para pemimpin Hamas lainnya dalam serangan di Doha, Qatar pada bulan lalu.

Usai sempat dirumorkan meninggal dalam serangan Israel di Qatar, Hayya muncul perdana pada Minggu dengan penampilan pra-rekaman di TV yang ditayangkan di Qatar.

(bac/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |