Hilirisasi ESDM Setahun Perkuat SDM, Buka 276 Ribu Lapangan Kerja

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sejumlah hasil nyata selama satu tahun terakhir. Pemerintah berfokus tidak hanya pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada penguatan sumber daya manusia dan penciptaan lapangan kerja baru melalui program hilirisasi.

Langkah strategis dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja, pemberdayaan UMKM dan koperasi, hingga peningkatan peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Proyek-proyek juga diarahkan ke berbagai wilayah di luar pusat industri utama agar manfaat pembangunan dapat dirasakan lebih merata.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari transformasi ekonomi nasional yang menempatkan manusia sebagai pusat pembangunan.

"Transformasi ini tidak hanya berdampak perubahan struktur ekonomi, tetapi juga perbaikan mutu manusia sebagai subyek pembangunan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (28/10).

Ia melanjutkan, Kementerian ESDM telah memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada puluhan ribu tenaga kerja di sektor energi dan pertambangan.

Upaya tersebut dilakukan untuk menyiapkan tenaga kerja menghadapi kebutuhan industri masa depan. Dari berbagai proyek hilirisasi yang berjalan, tercatat lebih dari 276 ribu peluang kerja baru berhasil tercipta.

"Aneka program (ESDM) membuat ibu-ibu bisa menjahit hingga malam, anak-anak belajar dengan cahaya terang, nelayan hasil tangkapannya lebih awet," ucap Bahlil.

Peningkatan aktivitas di sektor ESDM tidak hanya berdampak pada penciptaan lapangan kerja, tetapi juga memperkuat kontribusi terhadap penerimaan negara. Berdasarkan data Kementerian ESDM, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor ESDM hingga semester I 2025 mencapai Rp183,3 triliun, atau sekitar 72 persen dari target tahun ini.

PNBP tersebut didominasi oleh subsektor mineral dan batu bara sebesar Rp100,2 triliun, disusul minyak dan gas bumi sebesar Rp73,3 triliun.

Dari sisi investasi, realisasi hingga Agustus 2025 tercatat mencapai US$17,20 miliar, meningkat 8,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (US$15,85 miliar). Pertumbuhan ini terutama berasal dari sektor minyak dan gas sebesar US$10,22 miliar serta sektor mineral dan batu bara sebesar US$3,80 miliar.

Bahlil menambahkan bahwa arah kebijakan sektor ESDM berada dalam jalur yang tepat di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto.

"Presiden Prabowo telah memandu dengan tepat dan tegas arah baru (kebijakan sektor ESDM) terhadap amanat konstitusi tersebut," tegas dia.

Capaian tersebut menunjukkan dua hal penting, yaitu keberlanjutan proyek hilirisasi nasional dan meningkatnya kepercayaan investor terhadap arah kebijakan pemerintah. Dengan semakin banyak produk bernilai tambah yang diproduksi di dalam negeri, potensi peningkatan penerimaan pajak dan pendapatan daerah juga semakin besar.

Pemerintah optimistis kebijakan di sektor ESDM akan terus memperkuat pemerataan ekonomi dan membangun fondasi pembangunan nasional yang berbasis pada sumber daya manusia unggul.

(rir)