Kirgistan Buat Lagu Kebangsaan Baru, Ingin Lepas Bayang Uni Soviet

4 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Kirgistan, negara pecahan Uni Soviet, tengah membuka sayembara untuk mencari lagu kebangsaan baru.

Rencana mengganti lagu kebangsaan dilakukan pemerintah Kirgistan untuk melepas diri dari bayang-bayang Uni Soviet.

Negara di Asia Tengah ini mengadopsi lagu kebangsaan baru pada 1992 setelah merdeka dari Uni Soviet, tetapi sebagian besar didasarkan pada lagu era Soviet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini, pemerintah negara ini mengatakan lagu kebangsaan tersebut tidak secara akurat mewakili negara muda yang berasal dari sejarah kuno orang-orang Kirgistan yang nomaden.

Bangsa Kirgistan pertama kali tergabung dalam kekaisaran Tsar dan kemudian Soviet, dan negara ini masih mempertahankan pengaruh Rusia yang kuat.

Balasaguyn Musayev, seorang komposer berusia 36 tahun menjadi salah satu dari ratusan orang yang telah mengirimkan lagu untuk berkompetisi dalam sayembara pencarian lagu kebangsaan baru tersebut.

"Memenangkan kompetisi ini akan menjadi kesuksesan besar," kata Musayev, dikutip dari AFP.

Berbicara saat latihan di konservatori musik di ibu kota Bishkek, Musayev mengatakan bahwa ia membutuhkan waktu satu bulan untuk menemukan inspirasi dan kemudian ia "menulis musik dalam dua hari".

Musik tersebut dipadukan dengan lirik dari temannya yang merupakan seorang penyair.

"Lagu kebangsaan yang baru harus lebih baik dari yang sebelumnya dalam segala hal. Jika tidak, orang-orang akan bertanya-tanya mengapa kami mengubahnya," tutur Musayev.

Pemenang kontes seharusnya diumumkan pada April, tetapi peraturan kontes telah diubah dan sekarang tidak jelas kapan pengumuman akan dilakukan.

Lebih lanjut, meminta ide dari publik merupakan hal yang jarang terjadi di Asia Tengah. Namun, sistem politik Kirgistan yang lebih terbuka menjadi pengecualian di antara negara-negara tetangganya yang otoriter.

Dalam skala global, perubahan total pada lagu kebangsaan tanpa perubahan radikal pada rezim politik juga merupakan hal yang luar biasa.

Dalam beberapa tahun terakhir, Australia, Austria, dan Kanada telah mengganti beberapa kata dalam lagu kebangsaan mereka untuk mempromosikan inklusivitas gender dan etnis yang lebih besar.

Keputusan Kirgistan yang tidak biasa ini merupakan bagian dari serangkaian langkah untuk merombak simbol-simbol negara yang dilakukan oleh Presiden Sadyr Japarov, yang telah berkuasa sejak 2021.

Menyusul reformasi konstitusional pada 2021 yang memperkuat kekuasaannya, Japarov mengubah gambar matahari pada bendera Kirgistan pada akhir 2023 sehingga tidak lagi menyerupai bunga matahari, dengan alasan bahwa hal ini akan memperkuat kedaulatan nasional.

Dia telah mencapai sejumlah keberhasilan selama menjabat, termasuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memerangi korupsi, tetapi kelompok-kelompok hak asasi manusia prihatin dengan meningkatnya tekanan terhadap masyarakat sipil.

Japarov mengatakan bahwa lirik lagu kebangsaan tentang rakyat Kirgistan yang sedang "menuju kebebasan" tidak mencerminkan realitas sejarah negara itu setelah lebih dari tiga dekade merdeka.

"Apakah kita akan bernyanyi selama seratus tahun lagi bahwa kita baru saja merdeka? Kita memiliki negara sendiri sekarang, dan kita perlu menulis lagu kebangsaan yang akan menginspirasi generasi muda dan generasi mendatang," katanya tahun lalu.

Para pejabat juga mengkritik lagu kebangsaan saat ini karena alasan-alasan lain.

(afp/wis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |