CNN Indonesia
Kamis, 24 Apr 2025 08:43 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Sejumlah toko emas membatasi pembelian produk. Pembatasan dilakukan lantaran menipisnya stok logam mulia imbas tinggi permintaan masyarakat belakangan ini.
Pembatasan salah satunya dilakukan di butik emas Logam Mulia Antam Pulogadung. Pembatasan diungkap oleh pengunjung butik bernama Rusni.
Pihak toko tak hanya membatasi jumlah penjualan emas batangan per orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembatasan juga dilakukan dengan memberlakukan sistem maksimal nomor antrean.
"Saya sudah tiga hari nih ke sini, belum bisa beli, untung hari ini dapat antrean. Kemarin itu pas Senin nomor antrean cuma dibuka sampai 70, terus kemarin sampai 75. Nah hari ini dibuka sampai 200, cuma pembelian dibatasi satu orang tiga keping, kemarin antrean sedikit tapi bebas," kata seorang pengunjung butik, Rusni dikutip dari detikcom, Rabu (23/4).
Pengunjung lainnya mengungkapkan kemarin cukup beruntung karena dapat nomor antrean 75 dari 200 kuota yang disediakan. Sebab, ia sudah datang sejak subuh ke lokasi.
"Saya dapat nomor 75, sudah datang dari subuh ya dekat-dekat jam sholat subuh lah," ucap pengunjung butik lainnya bernama Deden.
Pembatasan pembelian juga diberlakukan di salah satu toko emas batangan di kawasan Cikini Gold Center (CGC), Jakarta Pusat.
Rofa, seorang penjaga toko emas batangan di CGC mengaku pembatasan dilakukan karena stok emas Antam 'redmark' sangat terbatas. Bahkan, stok sering kosong.
"Karena nanti kalau kita kan harus istilahnya restock dan sebagainya. Kita juga nggak tahu kayak besok harganya bakal naik berapa," ujarnya.
Apalagi harganya tak menentu dan berubah-ubah tiap hari sehingga toko juga membatasi jumlah yang dibeli konsumen.
"Kalau hari ini misalnya jual Rp2 juta ke pelanggan, terus besok baru dapat stok lagi beli jadi Rp2.010.000 anggap lah, kan kita rugi. Jadi itu kita batasin biar pas dapat yang baru, stok kemarin masih ada yang bisa dijual," pungkasnya.
Harga emas memang melonjak belakangan ini. Lonjakan dipicu oleh perang dagang yang dikobarkan Presiden AS Donald Trump ke China dan sejumlah negara.
(ldy/agt)