CNN Indonesia
Kamis, 08 Mei 2025 13:54 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengakui bantuan hari raya (BHR) untuk pengemudi ojek online (ojol) pada Lebaran tahun ini tidak memuaskan.
Yassierli mengatakan perumusan kebijakan BHR berpacu dengan waktu. Pemerintah harus segera membuat keputusan karena saat itu menjelang hari raya.
"Saya juga mohon maaf kalau BHR kemarin saya dan Pak Wamen itu belum optimal, tapi dari awal saya sudah sampaikan kita harus maju," ujar Yassierli pada acara Quo Vadis Ojek Online: Status, Perlindungan, dan Masa Depan ditemui di Plaza BPJAMSOSTEK, Jakarta, Kamis (8/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yassierli mengatakan pemerintah juga memperhatikan kondisi keuangan perusahaan transportasi online. Menurutnya, peluang mencairkan BHR akan semakin berkurang bila pemerintah tak segera membuat kebijakan.
Dia pun bercerita cerita di balik kebijakan itu. Yassierli mengaku disebut bodoh oleh seorang profesor karena merumuskan kebijakan BHR.
Yassierli memahami memang belum ada contoh pelaksanaan BHR di negara mana pun. Namun, dia menerapkan kebijakan itu demi membuat kemajuan penjaminan kesejahteraan ojol.
"Kalau bicara tentang teori manajemen Amerika, saya tahu. Saya sudah baca buku-bukunya. Tapi ada yang hilang dari teori manajemen barat itu adalah kekeluargaan dan gotong royong dan itu hanya ada di Indonesia," ujarnya.
"Alhamdulillah satu langkah sudah berjalan," ucap Yassierli.
(dhf/sfr)