CNN Indonesia
Jumat, 31 Okt 2025 13:35 WIB
 Kompleks Penha dan Kompleks Alemao baru-baru ini menjadi sasaran razia narkoba berdarah polisi Rio de Janeiro, Brasil. (Foto: AFP/PABLO PORCIUNCULA)
            Kompleks Penha dan Kompleks Alemao baru-baru ini menjadi sasaran razia narkoba berdarah polisi Rio de Janeiro, Brasil. (Foto: AFP/PABLO PORCIUNCULA) 
            Jakarta, CNN Indonesia --
Kompleks Penha dan Kompleks Alemao baru-baru ini menjadi sasaran razia narkoba berdarah polisi Rio de Janeiro, Brasil.
Polisi dan militer negara bagian Rio de Janeiro pada Selasa (28/10) menggerebek dua favela atau permukiman kumuh di sana dalam operasi anti narkoba besar-besaran yang menargetkan organisasi kriminal Comando Vermelho (Komando Merah/Red Command).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Red Command merupakan salah satu organisasi kriminal tertua di Brasil yang didirikan di penjara Rio pada tahun 1970-an.
Dalam beberapa tahun terakhir, geng ini berkembang pesat dan kini telah tersebar di seluruh wilayah Brasil, termasuk Amazon.
Favela Alemao dan Penha merupakan sarang utama dari Red Command. Wilayah di utara Rio memang sudah lama di bawah kendali kelompok kriminal tersebut.
Favela Alemao, terutama, sampai punya julukan "Jalur Gaza Rio" karena sering terjadi konflik. Di wilayah ini, polisi dan bandar narkoba sering terlibat baku tembak, bahkan antar sesama bandar narkoba.
Dilansir dari O Globo, Kompleks Alemao dahulu merupakan kawasan industri penting. Kompleks ini membentang di wilayah Inhauma, Ramos, Bonsucesso, Olaria, dan Penha di Zona Utara Rio de Janeiro.
Pada 1920, Pabrik Penyamakan Kulit Carioca berdiri di kawasan ini. Pabrik ini menarik ratusan keluarga kelas pekerja tinggal di daerah yang sebelumnya pedesaan tersebut.
Pembukaan Avenida Brasil pada 1946 semakin menambah kemajuan kawasan Alemao. Alemao berubah menjadi pusat industri utama kota.
Selama masa jabatan Gubernur Leonel Brizola, penduduk di wilayah Alemao tidak teratur. Akhirnya, kawasan ini berubah menjadi permukiman kumuh alias favela.
Kokain kemudian masuk ke favela Alemao dan memicu masuknya perdagangan senjata. Red Command selama waktu tersebut juga mulai menancapkan kekuatan dan menjadi organisasi kriminal terbesar yang mendiami favela Alemao.
Pada Juni 1994, salah satu pemimpin Red Command yakni Orlando Jogador tewas dibunuh kelompok Uê. Pembunuhannya pun menandai sejarah kekerasan di wilayah tersebut karena kelompok-kelompok kriminal saling berebut kekuasaan.
Seiring berjalannya waktu, Red Command melebarkan sayap dan meluncurkan serangan balasan besar-besaran terhadap Uê. Alemao pun diduduki oleh Red Command dan menjadi salah satu penyebab utama ketidakamanan publik di Rio.
(blq/rds)






























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5246935/original/037886700_1749495798-063_2211629707.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5272570/original/068244000_1751563873-WhatsApp_Image_2025-07-03_at_18.00.06.jpeg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5276050/original/094040100_1751944990-VE_-_Alibii.com_-_Main_KV_-_Apple_Artwork_-_16_9_Cover_Art.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5286939/original/017925500_1752796556-s_line_1.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4270001/original/078472800_1671718958-220907_TWISTxEVE_WORN_50_SOCIAL_1280x720.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5295197/original/079952100_1753430817-_ARM0778.jpg)






:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4667501/original/078732200_1701240707-WhatsApp_Image_2023-11-29_at_09.37.26.jpeg)