CNN Indonesia
Kamis, 15 Mei 2025 14:21 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Nyamuk-nyamuk yang biasa hidup di negara-negara tropis kini mulai bermigrasi ke belahan Bumi Utara dan menyebarkan virus-virus mematikan. Apa penyebab nyamuk-nyamuk ini bermigrasi?
Sebuah studi terbaru yang terbit di jurnal Lancet Planetary Health mengungkap bahwa nyamuk-nyamuk tersebut bermigrasi dan menyebarkan virusnya ke utara akibat pemanasan global. Menurut studi tersebut, sekitar setengah dari populasi dunia kini berisiko tertular virus dengue dan chikungunya yang dibawa oleh nyamuk-nyamuk dari daerah tropis itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua virus itu dapat menyebabkan demam dan mematikan di sejumlah kasus. Virus ini disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus atau nyamuk harimau.
Hasil penelitian itu menunjukkan frekuensi dan tingkat keparahan wabah telah meningkat sejak tahun 2010 seiring dengan meningkatnya suhu.
Penelitian tersebut mengungkap lebih dari 300 kasus demam berdarah tercatat di Uni Eropa pada tahun 2024, ketika saat itu menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat. Namun, jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan 275 kasus selama 15 tahun sebelumnya.
Melansir France24, wabah demam berdarah kini telah melanda Italia, Kroasia, Prancis, dan Spanyol.
"Temuan kami menyoroti bahwa Uni Eropa sedang bertransisi dari wabah sporadis penyakit yang ditularkan oleh Aedes menuju kondisi endemik," kata para penliti dalam laporannya.
Menurut mereka semakin tinggi suhu melonjak, semakin besar risiko wabah yang disebabkan oleh nyamuk harimau.
Para peneliti memprediksi dalam skenario terburuk dari perubahan iklim, wabah kedua penyakit tersebut dapat meningkat hingga lima kali lipat dari tingkat saat ini pada tahun 2060.
Wabah lebih sering terjadi di daerah-daerah yang lebih makmur, menunjukkan bahwa pengujian yang lebih baik dapat menemukan virus - dan bahwa kasus-kasus tersebut dapat tidak terdeteksi di daerah-daerah yang lebih miskin, demikian saran penelitian tersebut.
Pulau Reunion di Samudera Hindia Prancis baru-baru ini mengalami wabah chikungunya yang mematikan.
Nyamuk harimau juga dapat menularkan virus zika dan West Nile, yang tidak diteliti dalam penelitian terbaru.
(dmi/dmi)