Pakar Sebut Alat Masak Jenis Ini Bahaya buat Tubuh, Bisa Picu Kanker

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemilihan spatula untuk memasak tak bisa dilakukan sembarangan. Bahan yang digunakan dalam spatula bisa jadi sumber bahaya yang tersembunyi.

Ahli biomedik IPB University Benedikta Diah Saraswati mengatakan, spatula berbahan plastik berpotensi mengalami degradasi termal saat terkena panas.

"Ikatan kimia di dalam polimer bisa terurai dan melepaskan senyawa berbahaya ke makanan," ujarnya dalam siaran di laman resmi IPB University, dikutip Senin (10/11).

Senyawa berbahaya yang mungkin muncul di antaranya bisphenol A (BPA), ftalat, formaldehida, atau amina aromatik.

BPA, misalnya, lanjut dia, bisa mengganggu kerja hormon tubuh, termasuk hormon estrogen.

"Paparan [BPA] jangka panjang dapat memicu gangguan kesuburan, resistensi insulin, masalah perkembangan janin, hingga risiko kanker," ujar dia.

Diah juga menyoroti penggunaan spatula plastik yang mulai meleleh. Kondisi itu akan melepaskan monomer sisa yang bersifat neurotoksik hingga bersifat karsinogenik yang memicu kanker.

Gesekan panas dari spatula berbahan plastik juga dapat melepaskan partikel mikroplastik yang bisa tertelan bersama makanan.

"Partikel ini bisa menembus dinding usus, masuk ke aliran darah, dan mengendap di jaringan tubuh," jelas dia.

Kondisi di atas bisa memicu stres oksidatif dan peradangan kronis, yang pada akhirnya menyebabkan kerusakan sel, gangguan imun, hingga sindrom metabolik.

Alih-alih memilih spatula berbahan plastik, Diah menyarankan untuk mencoba bahan silikon atau kayu.

"Silikon yang murni tidak memicu stres oksidatif atau gangguan hormonal, sehingga aman digunakan dalam jangka panjang," ujar Diah.

Tapi, berhati-hati juga dengan spatula silikon berharga murah. Pasalnya, bisa jadi bahan silikon yang digunakan telah bercampur dengan bahan plastik.

"Jika silikon berubah warna, terlalu murah, atau berbau kimia menyengat, kemungkinan besar mengandung campuran plastik," ujar Diah.

(asr)