Pangeran Saudi Murka Israel Tolak Menteri Arab ke Ramallah: Ekstremis

1 day ago 3

CNN Indonesia

Senin, 02 Jun 2025 14:11 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan murka atas tindakan Israel menolak para menteri negara-negara Arab berkunjung ke Ramallah, Tepi Barat.

Pangeran Faisal menyebutkan bahwa tindakan buruk Israel ini menunjukkan sikap "ekstremisme dan menolak perdamaian" oleh Zionis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengkritik keras pendekatan negatif yang dilakukan Israel tersebut.

"Kami tak mendapati apapun kecuali kekerasan, kami tidak melihat satu pun kecuali pemusnahan, dan di Tepi Barat ada langkah terus-menerus yang ditujukan untuk melemahkan perjuangan Palestnina," ujar Pangeran Faisal.

Ia pun menilai tindakan Isrel menolak para menteri Arab ke Ramallah menunjukkan sejauh mana sikap Israel tentang pentingnya solusi alternatif secara internasional.

Dalam jumpa pers di Amman usai hadir di pertemuan luar biasa Komite Menteri Arab-Islam untuk Jalur Gaza, Pangeran Faisal menekankan kembali bahwa pembentukan negara Palestina adalah satu-satunya solusi mengakhiri konflik Israel-Palestina.

"Komite (Menteri Arab-Islam untuk Jalur Gaza) memuji upaya agenda reformasi yang dilakukan Presiden Palestina Mahmoud Abbas," ungkap Pangeran Faisal dikutip dari Saudi Gazzette.

Pangeran Faisal kemudian menekankan bahwa posisi Eropa terhadap Israel tidak cukup.

"Sebagai orang Arab dan Muslim, kami tidak akan menerima solusi apapun selain pembentukan negara Palestina," ia menegaskan.

Sebelumnya, menyatakan penolakan rencana menteri-menteri dari Saudi, Yordania, Mesir, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Turki ke Ramallah.

"Otoritas Palestina, yang menolak mengutuk serangan 7 Oktober, berencana menjadi tuan rumah pertemuan provokatif menteri-menteri Arab di Ramallah untuk mempromosikan pembentukan negara Palestina," demikian pernyataan pejabat Israel, Jumat (30/5), dikutip dari France24.

"Negara itu tidak diragukan lagi akan menjadi negara teroris di jantung Tanah Israel. Israel tidak akan kerja sama dengan gerakan-gerakan yang bertujuan membahayakan negara dan keamanannya," lanjut pernyataan itu.

(bac)

Read Entire Article
Entertainment |