CNN Indonesia
Kamis, 09 Okt 2025 21:47 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan akan mengunjungi Yerusalem, Israel, Minggu (12/10). Kabar rencana kunjungan ini mencuat tak lama setelah pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hamas di Gaza.
Kantor Presiden Israel, Isaac Herzog, telah mengeluarkan pernyataan yang mengindikasikan kemungkinan kunjungan tersebut. Meskipun demikian, belum ada pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh pihak AS atau Israel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut laporan Aljazeera, Kamis (9/10), Kantor Kepresidenan Israel membatalkan agenda Presiden Herzog pada hari Minggu, menyusul kabar kedatangan Trump.
Kunjungan ini berpotensi menjadi kunjungan diplomatik penting setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata yang mengakhiri konflik.
Sejalan dengan kabar tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Trump dilaporkan mengadakan panggilan telepon yang emosional tak lama setelah pengumuman kesepakatan gencatan senjata.
Juru Bicara Pemerintah Israel Shosh Bedrosian mengonfirmasi kepada wartawan bahwa percakapan tersebut terjadi pada pagi hari.
"Dalam panggilan telepon tadi pagi, Perdana Menteri Netanyahu mengucapkan terima kasih kepada Presiden Trump atas upaya kepemimpinan globalnya yang memungkinkan semua ini terjadi," jelas Bedrosian.
Ia menambahkan, percakapan tersebut berlangsung sangat emosional dan hangat, karena kedua pemimpin saling memberikan ucapan selamat atas pencapaian yang mereka sebut sebagai peristiwa bersejarah tersebut.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan Israel dan Hamas telah menyepakati tahapan pertama gencatan senjata di Jalur Gaza.
"Saya sangat bangga mengumumkan bahwa Israel telah menandatangani Tahap Pertama Rencana Perdamaian (Peace Plan) kami," tulis Trump di platform media sosial Truth Social, Rabu (8/10).
"SEMUA sandera akan dibebaskan, dan Israel akan menarik pasukannya ke garis yang disepakati," imbuhnya.
Kesepakatan ini tercapai setelah kedua belah pihak sepakat berunding dengan proposal gencatan senjata usulan Trump.
Israel menyambut kesepakatan ini dan menyebut sebagai "hari yang baik" untuk mereka. Sementara itu, Hamas meminta Trump dan komunitas internasional mendesak pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mematuhi kesepakatan tersebut.
Salah satu yang menjadi pembahasan alot dalam isi perundingan gencatan senjata adalah soal pembebasan sandera.
(dmi/dmi)