Pengacara Olahraga Desak FAM Tunjukkan Dokumen Asli

5 hours ago 5

CNN Indonesia

Kamis, 09 Okt 2025 23:04 WIB

Pengacara olahraga Malaysia, Nik Erman Nik Roseli, mendesak Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) menunjukkan bukti kuat guna membantah tuduhan FIFA. Ilustrasi FAM. (Dok. FAM)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pengacara olahraga Malaysia, Nik Erman Nik Roseli, mendesak Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) menunjukkan bukti kuat guna membantah tuduhan FIFA.

Saat ini FAM dijatuhi hukuman denda 350.000 franc Swiss atau setara dengan Rp7,3 miliar oleh FIFA karena penggunaan dokumen palsu dalam proses naturalisasi tujuh pemain.

Sementara ketujuh pemain naturalisasi yang tersandung kasus ini: Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel dihukum denda 2.000 franc Swiss dan larangan bermain selama 12 bulan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di mata Nik Erman, FAM yang mengajukan banding memiliki peluang untuk menang jika bisa menunjukkan dokumen asli akta kelahiran kakek atau nenek masing-masing pemain.

"Salah satu strategi yang mungkin ditempuh adalah memastikan dokumen yang diperoleh FIFA palsu," kata Nik Erman dikutip dari Metro.

"Nama-nama dalam dokumen yang diperoleh FIFA bukanlah kakek/nenek dari ketujuh pemain tersebut. Dokumen yang diperoleh FIFA tidak akurat atau catatannya tidak akurat karena diperoleh dari sumber yang tidak dapat dipercaya," tutur Nik Erman menambahkan.

Menurut Nik Erman, rencana FAM dalam melakukan banding terhadap hukuman FIFA masih belum jelas. Meski begitu Nik Erman mengingatkan sejumlah hal yang dianggap pantangan dilakukan FAM saat banding.

"FAM juga dapat menghindari penggunaan alasan-alasan berikut, seperti Departemen Registrasi Nasional (JPN) telah memberikan kewarganegaraan. FIFA tidak mempersoalkan kewarganegaraan atau prosesnya."

"FIFA tidak berhak mempertanyakan hal ini. Namun, Statuta FIFA menyatakan kelayakan pemain, salah satunya adalah kakek/nenek yang lahir di Malaysia.," ucap Nik Erman.

Nik Erman menjelaskan, pelanggaran yang terjadi dalam kasus FAM dengan FIFA adalah soal tanggung jawab.

"FAM tidak tahu, tidak terlibat, tidak berniat. Pelanggaran ini tidak mengharuskan FAM untuk tahu, terlibat, atau berniat. Ini adalah pelanggaran 'tanggung jawab ketat'," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]

(sry/jal)

Read Entire Article
Entertainment |