Jakarta, CNN Indonesia --
Apa menu sarapan Anda? Para ahli menyarankan untuk menyantap menu berprotein. Kenapa? Berikut beberapa alasan protein penting untuk sarapan.
Setangkup roti panggang dengan selai coklat atau bubur ayam kerap jadi menu sarapan sebelum memulai hari yang sibuk. Padahal, sarapan adalah aktivitas penting yang harus diperhatikan isi dan jumlah nutrisi yang dikonsumsi, termasuk protein.
Sarapan yang mengandung protein dalam jumlah cukup bisa menjadi kunci untuk meningkatkan metabolisme, menstabilkan gula darah, serta mempertajam fokus dan produktivitas sepanjang hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Protein untuk sarapan kenapa penting?
Dokter Tran Thi Tra Phuong dari Departemen Nutrisi dan Dietetik di Rumah Sakit Umum Tam Anh, Hanoi mengatakan pagi hari adalah saat metabolisme tubuh berada di puncaknya.
Dengan kata lain, inilah momen emas untuk memberikan 'bahan bakar' terbaik bagi tubuh dan otak. Protein baik digunakan sebagai salah satu 'bahan bakar' yang memainkan banyak peran dalam tubuh.
Sarapan yang mengandung gizi lengkap termasuk protein tidak hanya menambah energi, tetapi juga bisa menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.
Sementara itu, secara umum kebutuhan protein per hari berkisar 1,2-1,5 gram per kilogram berat badan. Namun, bagi individu yang aktif secara fisik atau sedang hamil atau menyusui, angka ini bisa meningkat menjadi 1,5-2 gram per kilogram berat badan.
Sumber protein untuk sarapan
Anda tidak perlu makan steak di pagi hari untuk memenuhi kebutuhan protein. Melansir dari VN Express, Phuong menekankan bahwa penting untuk memperhatikan bukan hanya jumlah protein, tetapi juga jenisnya.
Protein dari daging merah yang tinggi lemak jenuh, misalnya, bila dikonsumsi berlebihan bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, stroke, diabetes, masalah sendi, dan bahkan kanker.
Sebaliknya, perpaduan antara protein hewani (seperti telur, ikan, ayam) dan nabati (kedelai, kacang-kacangan, biji-bijian) memberikan manfaat kesehatan yang lebih seimbang.
Selain itu, karena proses metabolisme protein membutuhkan lebih banyak air dibandingkan karbohidrat atau lemak, penting untuk memenuhi kebutuhan cairan demi mencegah dehidrasi.
Berikut beberapa pilihan makanan tinggi protein yang cocok untuk menu sarapan.
1. Telur
Ilustrasi. Contoh protein untuk sarapan adalah telur. Bahan pangan satu ini mudah diolah menjadi berbagai menu sarapan. (detik)
Satu butir telur ukuran besar mengandung sekitar 6,5 gram protein, bahkan lebih banyak dari beberapa jenis daging. Cukup rebus telur untuk sarapan bisa memenuhi kebutuhan protein di pagi hari yang mudah dan cepat.
2. Dada ayam
Untuk sarapan, Anda cukup menyediakan 100 gram dada ayam tanpa kulit. Menu ini memberi pasokan 15-20 gram protein. Jangan lupa lengkapi dengan karbohidrat kompleks, sayuran, dan buah yang tinggi kandungan air.
3. Salmon
Salmon kaya akan protein sebanyak 20 gram per 100 gram. Selain itu, salmon merupakan sumber asam lemak omega-3 yang sangat direkomendasikan untuk kesehatan otak. Anda pun bisa melalui hari tanpa kesulitan berkonsentrasi.
4. Susu dan yogurt
Susu segar menyediakan sekitar 1 gram protein per 30 ml, sementara yogurt ukuran 125 gram mengandung 4,3-5 gram protein. Greek yogurt bisa mengandung hingga 9 gram per 100 gram.
Sebaiknya pilih yogurt tawar atau tanpa tambahan perisa tertentu. Untuk memberikan rasa manis sekaligus nutrisi tambahan, Anda bisa menambahkan buah potong.
5. Keju rendah lemak
Keju rendah lemak sebanyak 60 gram dapat memberikan 15 gram protein untuk memenuhi kebutuhan di pagi hari. Anda pun bisa kenyang lebih lama dan terhindar dari makan berlebihan di siang hari.
6. Kacang, biji-bijian, dan oat
Sumber protein nabati satu ini tinggi kandungan serat. Sebanyak 100 gram kedelai, misal, mengandung hingga 10 gram protein. Anda bisa memasukkan kedelai dan produk turunannya seperti tahu dan tempe untuk menu sarapan.
(tis/els)