CNN Indonesia
Selasa, 08 Apr 2025 18:50 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Shinji Aoyama, Wakil Presiden Eksekutif dan Direktur Honda, mundur dari jabatannya setelah diduga melakukan prilaku tidak pantas ketika berada di luar jam kerja.
Keputusan ini diambil setelah dewan direksi Honda bersiap mengambil tindakan atas kasus indisipliner tersebut.
Sejauh ini belum ada penjelasan terkait pelanggaran tidak pantas yang sudah dilakukan Aoyama. Namun Bloomberg dalam pemberitaannya menyebut kejadian itu bermula saat Aoyama tengah melalukan kumpul-kumpul di luar jam kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama setelah itu apa yang dilakukan Aoyama terendus perusahaan. Perusahaan otomotif terkemuka asal Jepang ini lantas melakukan investigasi dan menyusun langkah lanjutan atas prilaku Aoyama.
Namun Aoyama telah mengajukan surat pengunduran diri terlebih dahulu kepada CEO Toshihiro Mibe sebelum dewan direksi mengambil sikap.
Mibe mengumumkan bakal mengembalikan 20 persen dari kompensasi bulanan dia selama dua bulan ke depan sebagai bentuk tanggung jawab. Perusahaan juga akan menerapkan struktur manajemen baru dalam waktu dekat.
Mengutip Carscoops, Honda telah berbicara kepada para pemegang saham dan menyesalkan terkait apa yang sudah diperbuat Aoyama.
Honda menyebut apa yang dilakukan Aoyama tak dapat dijadikan contoh dan bertentangan dengan prinsip dasar perusahaan.
Aoyama diketahui memiliki jabatan strategis di Honda sejak bekerja pada 1986. Pria 61 tahun itu sempat memimpin operasi di Amerika Utara, pengembangan elektrifikasi, hingga memegang kendali divisi sepeda motor.
"Sangat disesalkan bahwa seorang individu yang diposisikan sebagai pemimpin dalam manajemen perusahaan, dan yang diharapkan menjadi contoh dalam hal penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang relevan, telah menjadi subjek tuduhan perilaku yang bertentangan dengan prinsip-prinsip ini," kata Honda.
(ryh/fea)