Yassierli Ajak PPKI Jadi Penggerak Transformasi Produktivitas Nasional

4 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, mengajak Perkumpulan Pejuang Indonesia Kompeten (PPIK) untuk menjadi penggerak dalam transformasi produktivitas nasional.

Ajakan itu disampaikan Menaker dalam Gathering Event B300 GNIK dan Para Pejuang Kompetensi yang digelar di Gedung Vokasi, Jakarta Selatan pada Sabtu (3/5). PPIK sendiri merupakan wadah baru dari Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK).

Dalam sambutannya, Yassierli menekankan bahwa peningkatan produktivitas harus dilakukan secara menyeluruh melalui intervensi pada empat aspek utama, yaitu Process, Product, Policy, dan People (4P). Dia menyebut, penguatan aspek People atau sumber daya manusia (SDM) akan berdampak langsung pada perbaikan proses kerja, produk yang dihasilkan, serta kebijakan perusahaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indonesia memiliki banyak industri menengah dan kecil. Bayangkan jika dalam 20 tahun ke depan mereka semua bertransformasi. Bapak dan Ibu, para pejuang kompetensi, kami harapkan menjadi champion perubahan, yaitu mengubah mindset, budaya kerja, cara kerja, hingga pola kerja di dunia industri," ujar Yassierli.

Menaker menegaskan, transformasi ini bukan sekadar program, melainkan gerakan nasional yang didukung penuh oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Yassierli menyatakan membuka akses bagi PPIK untuk memanfaatkan balai pelatihan kerja yang dinaungi Kemnaker sebagai sarana pengembangan SDM.

Pada kesempatan yang sama, Yassierli juga memperkenalkan program baru bertajuk Best Learning yang merupakan bentuk pembaruan dari sistem pemagangan nasional. Dia menilai bahwa program magang selama ini kurang efektif, karena kerap dianggap membebani perusahaan.

"Sekarang kita persiapkan magang nasional. Kita berharap mereka akan memberikan sesuatu kepada perusahaan," katanya.

Saat ini, lanjut Yassierli, Kemnaker tengah menyusun modul pelatihan khusus teknologi 4.0 dan digital dengan durasi pelatihan selama tiga bulan, ditargetkan diikuti 50 ribu orang pada 2025. Peserta yang direkrut adalah mereka yang telah memiliki dasar di bidang elektronika industri.

Diawasi langsung oleh Kemnaker, para peserta akan dibekali keterampilan dasar seperti coding dan otomatisasi, peralatan elektronika, serta penerapan teknologi pada smart office, smart warehouse, smart logistics, smart building, smart farming, dan lainnya.

"Peserta akan dilatih untuk mampu melakukan problem solving dalam konteks proyek sederhana berbasis teknologi 4.0. Setelah lulus, mereka akan datang ke perusahaan untuk menawarkan solusi," pungkas Yassierli.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |