4 Siswa Sekolah Rakyat di Gowa Tak Pernah Masuk, 2 Guru Mundur

2 hours ago 2

Makassar, CNN Indonesia --

Empat siswa Sekolah Rakyat di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, tak pernah masuk kelas tanpa ada kabar. Sementara dua guru di sekolah tersebut memilih mundur.

"Kami mencatat ada empat siswa yang tidak hadir tanpa kabar," kata Kepala SRMP 24 Gowa, Anwar, Selasa (5/8).

Sementara terkait guru di sekolah tersebut, kata Anwar, dua guru memilih mundur karena permasalahan jarak, salah satunya berasal dari Yogyakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Konfirmasinya dari Yogyakarta, tidak bisa datang karena sudah berkeluarga dan istrinya ASN. Jaraknya terlalu jauh," ujarnya.

Menurut Anwar, pihak Kementerian Sosial telah mengetahui dan merespons kondisi tersebut dengan membuka seleksi tahap kedua untuk mencari pengganti. Namun masih menunggu regulasi.

"Kami hanya menunggu proses regulasinya. Sementara ini, kami memberdayakan guru yang ada," jelasnya.

Anwar menyebutkan jumlah guru yang aktif sebanyak 9 orang dari kebutuhan idealnya sebanyak 12 orang untuk mendampingi sekitar 150 siswa. Dengan kondisi tersebut beban mengajar semakin berat.

"Guru eksisting tinggal sembilan orang, idealnya 12 guru. Kami segera laporkan ke Dinas Sosial untuk dilakukan mitigasi dan mencari pengganti yang siap menjalankan tugas," katanya.

Sekolah Rakyat merupakan program inisiasi Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan menyediakan akses pendidikan berkualitas secara gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, khususnya dari kelompok Desil 1 dan 2 DTSEN. Sekolah ini bersifat berasrama dan mencakup jenjang SD hingga SMA.

Program ini menekankan pada pendidikan formal di siang hari dan pembentukan karakter pada malam hari, termasuk penguatan nilai agama, kepemimpinan, hingga keterampilan hidup.

Pada Tahun Ajaran 2025/2026, Sekolah Rakyat akan dimulai di 100 titik rintisan di seluruh Indonesia. Sebanyak 63 titik akan memulai matrikulasi pada 14 Juli 2025, sementara 37 titik lainnya akan dimulai pada akhir bulan yang sama.

Berdasarkan Keputusan Menteri Sosial Nomor 126/HUK/2025, Jakarta memiliki tiga titik rintisan: Sentra Handayani, Sentra Mulya Jaya, dan Pusdiklatbangprof Kemensos Margaguna.

(mir/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |