CNN Indonesia
Kamis, 11 Des 2025 11:30 WIB
Fenomena puncak hujan meteor Geminid akan menghiasi langit pada Minggu (14/12) malam hingga Senin (15/12) pagi. (Foto: AFP/KEMAL ASLAN)
Jakarta, CNN Indonesia --
Fenomena puncak hujan meteor Geminid akan menghiasi langit pada Jumat (14/12) malam hingga Senin (15/12) pagi. Cek jadwalnya biar enggak kelewatan!
Hujan meteor merupakan fenomena astronomis di mana kerikil atau debu luar angkasa masuk ke Bumi dan terbakar di atmosfer, sehingga menciptakan bola-bola api yang bercahaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hujan meteor Geminid mendapatkan namanya dari posisi fenomena ini di langit. Hujan meteor ini paling jelas terlihat di arah rasi bintang Gemini.
Pada tahun ini hujan meteor Geminid terjadi pada 4-20 Desember, dengan puncak fenomenanya pada 14-15 Desember.
Menurut Time and Date, fenomena ini bisa dilihat mulai pukul 21.00 WIB hingga menjelang pagi. Pada fase puncaknya, kita diperkirakan bisa melihat sekitar 120 meteor melintas di arah rasi bintang Gemini.
Hujan meteor Geminid berasal dari kerikil dan debu antariksa yang ditinggalkan oleh asteroid Phaethon. Asteroid ini membutuhkan waktu 1,4 tahun untuk mengorbit Matahari.
Hujan meteor ini bisa disaksikan dengan mata telanjang tanpa bantuan alat khusus. Kita hanya perlu mencari tempat gelap yang jauh dari polusi cahaya, dan semakin gelap tempatnya semakin jelas meteor akan terlihat.
Sebagai catatan, Bulan telah melewati fase sebagian pada saat puncak hujan meteor Geminid, sehingga cahayanya tidak akan terlalu mengganggu pengamatan di langit.
Namun, saat ini sejumlah wilayah sudah memasuki puncak musim hujan sehingga tutupan awan bisa saja mengganggu pengamatan meteor ini.
Secara historis, Geminid sering digambarkan sebagai hujan meteor yang terang dan berwarna. Mayoritas meteor ini tampak berwarna kekuningan.
Hujan meteor ini juga memiliki reputasi sebagai hujan meteor yang cukup lambat. Pasalnya, meteor-meteor ini tampak bergerak dengan kecepatan kurang lebih setengah dari kecepatan meteor Perseid atau Leonid pada umumnya.
(lom/dmi)



































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5354665/original/013548500_1758261702-IMG-20250919-WA0005.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5326205/original/048148200_1756092105-IMG-20250825-WA0011.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5354825/original/018518100_1758265848-pongki_barata_csm_3.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5316299/original/029464000_1755231410-OFFICIAL_POSTER_-_FEED.jpg)
