Alasan PM Jepang Dikecam usai ke Makam Tentara Jepang di Malaysia

3 hours ago 3

CNN Indonesia

Rabu, 29 Okt 2025 07:30 WIB

Perdana Menteri baru Jepang Sanae Takaichi panen kecaman usai mengunjungi Pemakaman Jepang Kuala Lumpur di Malaysia. Perdana Menteri baru Jepang Sanae Takaichi panen kecaman usai mengunjungi Pemakaman Jepang Kuala Lumpur di Malaysia, pada akhir pekan lalu. Foto: X @takaichi_sanae

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah warga Malaysia mengkritik Perdana Menteri baru Jepang Sanae Takaichi saat berkunjung ke Kuala Lumpur di sela konferensi tingkat tinggi (KTT) ASEAN pekan lalu.

Pada Minggu (26/10), Takaichi mengunjungi Pemakaman Jepang di Kuala Lumpur, tempat pemakaman tentara Jepang yang tewas dalam Perang Dunia II.

"Perdana Menteri Takaichi Sanae mengunjungi Pemakaman Jepang di Kuala Lumpur dan mempersembahkan bunga sebagai penghormatan kepada warga negara Jepang yang gugur di Malaysia," demikian rilis Kementerian Luar Negeri Jepang di situs resmi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Takaichi juga mengunggah foto kunjungan dia di pemakaman Jepang di X. Dalam gambar itu, dia tampak memberi penghormatan di depan makam dan memberi bunga.

"Saya sangat tersentuh memberi penghormatan kepada mereka yang gugur di Malaysia," kata dia.

Namun, kunjungan Takaichi menuai kecaman dari warga Malaysia. Mengapa demikian?

Sejumlah warganet menganggap kunjungan PM Jepang itu tak menghormati sejarah dan tidak sensitif dengan korban yang tewas selama pendudukan Negeri Sakura di Malaysia.

"Sebagai warga Malaysia, Anda harus marah dengan unggahan ini," kata salah satu netizen yang merepost unggahan Takaichi.

Netizen lain yang mencantumkan bendera Australia di keterangan bionya mengatakan mengunjungi makam tentara Jepang tanpa mengakui kekejaman yang dilakukan selama pendudukan sangat menyinggung perasaan.

"Memberi penghormatan ke agresor sembari mengabaikan korban sama saja tak menghormati sejarah itu sendiri," kata dia.

Tindakan Takaichi itu dinilai tone deaf atau tak peka mengingat tindakan brutal tentara Jepang selama masa penjajahan.

Jepang menjajah Malaya (saat ini Malaysia dan Singapura) pada Desember 1941 hingga Agustus 1945. Kolonialisme terjadi usai Jepang mengalahkan pasukan Blok Sekutu di Malaya (sebelum jadi Malaysia).

Sejauh ini, tak ada informasi jumlah korban tewas imbas pendudukan Jepang di Malaysia. Namun diduga angkanya mencapai puluhan ribu mengingat terjadi kelaparan, penyiksaan, hingga pembunuhan massal selama periode penjajahan.

Di pemerintahan sebelumnya, PM Jepang atau pejabat tinggi lain mengeluarkan pernyataan penyesalan yang mendalam dan permintaan maaf atas apa yang mereka lakukan selama Perang Dunia II dan mengaku bertanggung jawab.

(isa/dna)

Read Entire Article
Entertainment |