Beli BBM di Negara Tetangga RI Semurah Ini, Syaratnya Harus Punya SIM

2 hours ago 3

CNN Indonesia

Kamis, 02 Okt 2025 10:59 WIB

Malaysia resmi menurunkan harga BBM jenis RON 95 melalui program subsidi Budi Madani RON 95 (Budi95) yang berlaku mulai 30 September 2025. Malaysia resmi menurunkan harga BBM jenis RON 95 melalui program subsidi Budi Madani RON 95 (Budi95) yang berlaku mulai 30 September 2025. (Foto: PublicDomainPictures/Pixabay)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Malaysia resmi menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis RON 95 melalui program subsidi Budi Madani RON 95 (Budi95) yang berlaku mulai 30 September 2025. Dalam program ini, masyarakat bisa membeli BBM bersubsidi sebanyak 300 liter per bulan.

Namun, pembelian BBM bersubsidi ini hanya bisa dilakukan jika masyarakat memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) Malaysia yang masih berlaku. Ketentuan ini memicu polemik, terutama di kalangan warga Malaysia pemegang SIM Singapura.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilaporkan Malay Mail, banyak warga Malaysia yang bekerja di Singapura sebagai pengemudi. Untuk itu, mereka diwajibkan memiliki SIM Singapura dan secara otomatis kehilangan SIM Malaysia mereka, karena hukum di Singapura melarang seseorang memiliki dua SIM aktif secara bersamaan.

Menanggapi polemik tersebut, Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mengabaikan nasib para pekerja lintas negara tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Loke mengatakan persoalan ini telah dibahas dalam rapat kabinet pekan lalu dan secara prinsip disepakati bahwa warga Malaysia yang bekerja di Singapura tetap berhak atas subsidi Budi95.

"Kelompok ini adalah warga Malaysia, mereka tinggal di Johor dan setiap hari bolak-balik ke Singapura untuk bekerja. Saat kembali, mereka mengemudikan mobil atau motor pribadi yang terdaftar dan dikenakan pajak di sini. Mereka seharusnya tidak dikecualikan dari menerima Budi95," ujar Loke, melansir Paultan, Rabu (1/10).

Kendala data pribadi

Meski begitu, Loke mengakui bahwa pelaksanaan kebijakan ini tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat karena terbentur masalah privasi data.

Menurutnya, Otoritas Transportasi Darat Singapura (LTA) tidak membagikan data pribadi warganya kepada Malaysia. Hal ini membuat verifikasi otomatis terhadap SIM Singapura yang dimiliki warga Malaysia menjadi tidak memungkinkan.

Sebagai solusi, Departemen Transportasi Jalan (JPJ) Malaysia saat ini sedang mengembangkan sistem pendaftaran daring khusus untuk warga Malaysia yang memiliki SIM Singapura.

"Data Singapura tidak terintegrasi dengan kami. Itu di luar yurisdiksi kami dan terkait dengan undang-undang perlindungan data pribadi," kata Loke.

Meskipun belum ada data pasti mengenai jumlah warga Malaysia yang memiliki SIM Singapura, Loke memperkirakan ada sekitar 200 ribu hingga 250 ribu orang yang menyeberang perbatasan Johor-Singapura setiap harinya.

(ryh/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |