BTN Ajak Generasi Muda Dalami Pembiayaan Hijau, Mitigasi Risiko Global

1 hour ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mendorong penciptaan ekonomi hijau berkelanjutan melalui kuliah umum yang disampaikan oleh Direktur Utama Nixon LP Napitupulu di Universitas Udayana (Unud), Balu pada Rabu (10/12).

Nixon mengatakan, pembiayaan hijau atau ramah lingkungan (green financing) di era digital menjadi hal yang mendesak karena ada risiko global berupa perubahan iklim yang dapat berdampak buruk bagi semua sektor kehidupan.

Saat ini, suhu rata-rata global meningkat antara 1,3 derajat Celsius hingga 1,4 derajat Celsius, tertinggi dalam lima tahun terakhir, dengan suhu rata-rata di Indonesia meningkat setiap 10 tahun sejak 1971.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan adanya risiko perubahan iklim, kami mulai mengalokasikan kredit kami ke program-program yang berkelanjutan, misalnya membantu rumah sakit hewan yang green dan tidak membiayai sawit dan batu bara. Kami membiayai masyarakat yang ingin punya rumah dengan prinsip satu rumah satu pohon," kata Nixon di Jimbaran, Bali.

Data paparan Nixon menjelaskan, perubahan iklim atau climate change menjadi permanen di dunia sejak enam tahun terakhir di antara berbagai risiko global lainnya, seperti pandemi, ketidakstabilan geopolitik, cybersecurity dan krisis energi. Risiko dari perubahan iklim ini akan dapat mempengaruhi kondisi ekonomi dan sistem keuangan secara keseluruhan.

Nixon menyatakan, kini saatnya perekonomian digerakkan dengan prinsip keberlanjutan. Untuk itu, BTN mengambil peran terdepan dalam penerapan berbagai prinsip green financing dan green banking, yakni dengan menjalankan praktik bisnis yang ramah lingkungan serta berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim.

Praktik ini telah menjadi tren global yang diikuti oleh banyak bank, institusi keuangan, dan perusahaan di dunia. Menurut Nixon, BTN sendiri tengah mewujudkan sejumlah proyek ramah lingkungan melalui sejumlah pola pembiayaan green financing.

"Contohnya hari ini kita mulai coba bergerak ke program energi terbarukan, dengan memberikan dukungan untuk proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan menyalurkan kredit untuk pembangunan pabrik pupuk yang menggunakan energi terbarukan. Ini adalah cara-cara kami untuk menyelamatkan bumi," tuturnya.

Contoh lainnya, adalah program Rumah Rendah Emisi yang dilakukan BTN dengan melibatkan mitra developer dan produsen material bangunan yang ramah lingkungan untuk membiayai 150 ribu unit rumah rendah emisi hingga 2029.

Terbaru, BTN menerima apresiasi dari Ratu Belanda, Queen Maxima selaku Advokat Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Kesehatan Keuangan (UNSGSA) atas program Bayar Angsuran-Mu Pakai Sampah-Mu. Pada program ini, debitur KPR BTN dapat menukarkan sampah bernilai ekonomi menjadi saldo tabungan di BTN, yang dapat mengurangi angsuran KPR setiap bulannya.

BTN juga secara konsisten menerapkan berbagai inisiatif keberlanjutan, antara lain mengurangi konsumsi kertas, menggunakan kendaraan listrik untuk operasional, memasang panel surya, dan mendorong digitalisasi baik pada internal operation maupun bagi nasabah.

"Apa yang kita lakukan terhadap bumi, akan kita tuai kemudian hari. Ini yang saya tularkan ke generasi muda, bahwa kita harus mlihat bumi dengan cara berbeda. Sebab itu, sistem pembiayaan di BTN pun kami ubah," kata Nixon.

Pada kesempatan yang sama, BTN menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Universitas Udayana yang meresmikan perihal penyediaan fasilitas jasa dan layanan perbankan, serta dukungan untuk pengembangan sivitas akademika di Kampus Unud.

Dalam kolaborasi ini, BTN hadir memberikan solusi pengelolaan keuangan untuk operasional di Kampus Unud, dan memenuhi berbagai kebutuhan institusi pendidikan melalui produk dan layanan unggulan.

Rektor Universitas Udayana, Prof. Ir. I Ketut Sudarsana, S.T., Ph.D., menyampaikan bahwa selain penyediaan layanan perbankan, kerja sama Unud dengan BTN mencakup aktivitas pembelajaran di seluruh civitas akademika, mulai kolaborasi riset, magang, hingga seminar dan kuliah umum.

"Kami mengundang kerja sama yang lebih luas untuk seluruh ruang lingkup sesuai visi Universitas Udayana, karena kami memandang BTN sebagai mitra strategis dalam konteks layanan keuangan dan juga pembelajaran. Diharapkan kerja sama ini dapat mendukung literasi keuangan dan pembelajaran praktek perbankan, sehingga mahasiswa Unud unggul secara akademik dan berkontribusi secara nyata di masyarakat," tutup Prof. I Ketut Sudarsana.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |