Jakarta, CNN Indonesia --
Sebagian besar bandara di Asia Tenggara (ASEAN), kecuali Bandara Changi di Singapura, gagal masuk 100 besar dalam daftar Bandara Terbaik Dunia 2025.
Hal tersebut karena skor kinerja ketepatan waktu yang buruk dari bandara-bandara di Asia Tenggara, menurut AirHelp.
Pemeringkatan yang dirilis oleh AirHelp, pemimpin global dalam layanan kompensasi penerbangan, mengevaluasi 250 bandara di seluruh dunia berdasarkan tiga kriteria: kinerja ketepatan waktu (60 persen dari skor), kepuasan pelanggan (20 persen), dan kualitas layanan makanan dan ritel (20 persen).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bandara Changi, yang sering dinobatkan sebagai yang terbaik di dunia oleh organisasi internasional, berada di peringkat ke-34 dan merupakan satu-satunya bandara Asia Tenggara yang masuk 100 besar.
Bandara Suvarnabhumi Bangkok di Thailand berada di peringkat ke-109 dengan skor 7,2 untuk kinerja ketepatan waktu.
Bandara-bandara lain di kawasan Asia Tenggara berada di bawah angka 7 poin untuk ketepatan waktu, yang secara signifikan menurunkan peringkat keseluruhan mereka.
Bandara Kota Kinabalu di Malaysia berada di peringkat ke-141 dengan skor ketepatan waktu 6,9, sementara Bandara Internasional Kuala Lumpur berada di peringkat ke-204 dengan hanya 6,3 poin.
Bandara Denpasar di Bali di Indonesia berada di peringkat ke-218 dengan skor ketepatan waktu 6,4. Bandara Noi Bai di Hanoi di Vietnam berada di peringkat ke-242 dengan skor ketepatan waktu 6,4, sementara Bandara Tan Son Nhat di Kota Ho Chi Minh berada di peringkat hampir terbawah, yaitu di peringkat ke-248 dengan 6,1 poin.
Bandara dengan peringkat teratas dalam ranking AirHelp tahun ini adalah Bandara Internasional Cape Town di Afrika Selatan, yang meraih skor keseluruhan 8,57. Bandara Hamad Doha di Qatar berada di peringkat kedua.
(wiw)
