eaJ Hadirkan Energi Besar di Jakarta Lewat Konser The 1/9 Tour dan Menegaskan Dukungan untuk Palestina di Atas Panggung

Fimela.com, Jakarta Konser eaJ bertajuk The 1/9 Tour yang digelar di Basket Hall Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada Jumat (21/11/2025), menghadirkan antusiasme besar dari para penggemar. Ribuan penonton memadati venue sejak sore hari, menjadikan Jakarta sebagai salah satu pemberhentian tur Asia yang paling meriah. Konser ini juga menjadi sorotan publik setelah eaJ sebelumnya mengungkapkan bahwa rangkaian tur tersebut “mungkin menjadi yang terakhir untuk sementara waktu,” sehingga banyak penggemar menganggap penampilannya di Indonesia sebagai momen penting.

Sejak awal kedatangannya di venue, eaJ menunjukkan interaksi yang positif dengan para fans dan kru. Ia menyempatkan menulis pesan singkat berisi ucapan terima kasih dan memastikan bahwa penampilan malam itu dipersiapkan secara maksimal. Kehadiran para penggemar yang memenuhi area luar venue hingga menjelang pintu dibuka memperlihatkan besarnya dukungan yang diberikan kepada sang musisi.

Konser ini berlangsung dengan atmosfer hangat yang memadukan energi panggung, hubungan emosional antara musisi dan penggemar, dan sejumlah momen yang menampilkan sisi personal eaJ. Salah satu sorotan utama adalah gestur solidaritasnya terhadap Palestina, yang ditunjukkan dengan mengangkat bendera Palestina di atas panggung.

Konser diawali dengan penampilan “Easy” yang langsung disambut sorakan panjang dari penonton. Setelah itu, eaJ melanjutkan setlist dengan lagu-lagu populer yang sering dibawakan dalam turnya, termasuk “Friendly Fire,” “Ruin My Life,” “Safe in The Rain,” “Typical Story,” serta “When the Rain Stops” yang dinyanyikan bersama hampir seluruh penonton.

Set setiap lagu disusun tanpa banyak jeda panjang, sehingga alur konser terasa dinamis. Antusiasme penonton terlihat dari respons mereka pada setiap intro lagu yang dimainkan. Ikatan emosional eaJ dengan pendengarnya semakin terasa ketika ia sesekali memberikan komentar singkat mengenai perjalanannya di dunia musik, termasuk pengalamannya tampil di Indonesia yang ia sebut sebagai bagian penting dari perkembangan kariernya.

Pada bagian encore, eaJ menutup konser dengan beberapa lagu yang menjadi favorit banyak penggemarnya, yakni “Pacman,” “Car Crash,” dan “The Only Exception.” Ketiga lagu tersebut menciptakan momentum terakhir yang penuh nostalgia sekaligus menjadi penanda kuatnya hubungan antara musisi dan fans di Indonesia.

Interaksi Langsung dengan Penonton

Salah satu elemen yang membuat konser ini lebih hidup adalah interaksi langsung yang dilakukan eaJ di tengah pertunjukan. Ia turun dari panggung dan berjalan di antara area penonton sambil tetap bernyanyi. Aksi ini memicu antusiasme tinggi dari para penggemar yang mencoba mendekat untuk melihat sang musisi dari jarak dekat.

Interaksi tersebut menambah dinamika konser dan memperlihatkan gaya penampilan eaJ yang cenderung dekat dengan audiens. Banyak penonton yang mengabadikan momen tersebut karena menjadi salah satu bagian langka dari konser yang jarang ditampilkan oleh banyak musisi internasional di venue serupa.

Gestur solidaritas eaJ terhadap Palestina menjadi salah satu bagian paling menonjol dalam konser. Pada salah satu momen di tengah penampilan, seorang penonton memberikan bendera Palestina yang kemudian diterima langsung oleh eaJ. Tanpa ragu, ia membawa bendera tersebut naik ke panggung dan mengalungkannya sepanjang pertunjukan.

Menjelang akhir konser, eaJ mengangkat bendera Palestina dan meneriakkan seruan “Free Free Palestine!” yang langsung disambut sorakan panjang dari ribuan penonton. Aksi ini menegaskan sikap kemanusiaannya dan menambah dimensi emosional pada konser yang sejak awal sudah dipenuhi antusiasme.

Gestur tersebut juga menjadi pembicaraan luas di media sosial, di mana banyak penggemar mengapresiasi keberaniannya menyampaikan dukungan secara terbuka di tengah turnya.

Pengalaman Konser yang Bermakna bagi Penggemar Indonesia

Dalam beberapa sela penampilan, eaJ mengungkapkan bahwa ia memiliki hubungan emosional yang kuat dengan Indonesia. Ia menyinggung kembali penampilannya di Prambanan Jazz 2025 yang menurutnya memberi dampak besar dalam hidup dan karier musiknya. Jakarta kembali menjadi panggung yang membuatnya merasakan ikatan tersebut, terutama melalui respons hangat penonton selama konser berlangsung.

Bagi banyak penggemar, konser The 1/9 Tour di Jakarta merupakan kesempatan untuk merayakan perjalanan musik eaJ sejak 2012. Media sosial dipenuhi unggahan pengalaman konser, cuplikan video, hingga ucapan terima kasih untuk sang musisi. Antusiasme ini menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi salah satu basis pendengar terbesar dan paling suportif bagi eaJ.

Penulis: Siti Nur Arisha