Konser Suarasmara Andien Menjadi Wujud Mimpi Masa Kecil sang Penyanyi

2 hours ago 1

Fimela.com, Jakarta Sejak kecil, Andien memimpikan satu hal sederhana namun penuh makna: berdiri di panggung besar, menyanyikan lagu-lagu yang mencerminkan perjalanan hidupnya, dan menghadirkan pengalaman yang bisa menyentuh hati banyak orang. Ia tumbuh dengan bayangan itu, menyimpannya dalam diam, hingga akhirnya mimpi tersebut menemukan bentuknya dalam konser perayaan 25 tahun berkaryanya: “Suarasmara.”

Bagi Andien, konser ini bukan sekadar pertunjukan musik, melainkan cermin dari proses pendewasaan dirinya sebagai musisi dan perempuan. Seluruh elemen yang tersusun dari aransemen, visual, hingga narasi panggung adalah perwujudan paling jujur dari perjalanan yang telah ia jalani sejak remaja.

Kini, melalui empat babak yang penuh warna dan cerita, Andien akhirnya merayakan hal yang ia bayangkan sejak kecil. “Kayaknya paling mendekati dari apa yang pernah aku bayangkan sebagai anak kecil pada saat itu,” ujarnya tentang konser ini.

Dari Mimpi Kecil Menuju Empat Semesta “Suarasmara”

Andien menggambarkan dirinya sebagai musisi yang tidak pernah berhenti berevolusi. Ia tak ingin terkungkung dalam satu genre saja. “Aku merasa enggak bisa didefinisikan hanya menjadi satu jenis saja,” ujarnya. Keberagaman musikal inilah yang ia hadirkan dalam empat babak konser Suara Smara, masing-masing menjadi semesta yang menggambarkan fase kreatifnya.

Setiap babak dirancang untuk membawa penonton masuk ke dunia yang berbeda dari nuansa elegan, energik, hingga reflektif. Bersama creative director Shadtoto Prasetio, Andien ingin penonton merasakan perjalanan rasa, bukan sekadar rangkaian lagu. “Pas pertama tuh universe-nya beda, terus babak kedua beda lagi, lalu ketiga masuk dunia lain,” jelasnya.

Bagi Andien, empat semesta ini adalah potret jujur dari perjalanan 25 tahun berkarya. Setiap warna musik, setiap aransemen, dan setiap nuansa panggung mencerminkan versi dirinya di berbagai fase usia dan kedewasaan.

Kolaborasi Besar dan Kerja Detail demi Mewujudkan Impian

Dalam mewujudkan mimpi masa kecilnya, Andien terlibat mendalam dalam setiap proses. Mas Aldo dari Lineup Promotor menjelaskan, “Andin intervensi sampai 90%. Bahkan tadi malam jam 12 masih merubah flyer dan set list.” Baginya, jika ini adalah konser yang mewakili hidupnya, setiap detail harus mencerminkan versi terbaik dirinya.

Topathi Orkestra menjadi penopang utama warna musikal konser, menghadirkan aransemen megah yang menyatukan berbagai fase karya Andien. “Balutannya memang sangat pas kalau dengan orkestra,” ungkapnya. Kolaborasi dengan WJ80 pun membawa nostalgia tersendiri. “Ini bagaikan aku di gurun pasir terus disiram air dingin masa kecilku terobati,” kata salah satu personelnya tentang lagu-lagu Andien.

Dengan 26 lagu, termasuk beberapa medley dan kejutan kolaborator, konser ini disusun sebagai pengalaman penuh energi dan keintiman. “kalau itu surprise ya, berarti harus stay sampai akhir” ujar Andien sambil tersenyum.

Dukungan Penonton yang Menghangatkan Panggung

Atmosfer konser “Suarasmara” terasa begitu hidup sejak menit pertama. Penonton memenuhi venue dengan energi hangat yang membuat suasana semakin berkesan. Banyak yang datang sambil membawa kenangan masing-masing tentang lagu-lagu Andien yang telah menemani mereka sejak remaja. Begitu lampu panggung menyala, tepuk tangan panjang langsung memenuhi ruangan, seolah menjadi sambutan bagi perjalanan 25 tahun sang penyanyi.

Setiap pergantian babak selalu diiringi reaksi kagum dari penonton. Ketika visual dan musik berubah dari satu semesta ke semesta lainnya, penonton tak hanya menikmati, tetapi larut dalam suasana. Mereka menunjukkan rasa bangga melihat bagaimana seorang musisi yang mereka dukung sejak muda kini berdiri dengan begitu megah mewujudkan mimpi masa kecilnya.

Bagi Andien, dukungan penonton bukan sekadar apresiasi. Itu adalah pengingat bahwa perjalanan panjangnya tidak ia jalani sendirian. “Seperti menyelamatkan anak kecil yang dulu sampai ada di hari ini,” katanya. Sorak, tepuk tangan, dan nyanyian bersama dari para penonton membuat mimpinya terasa lebih hidup dari yang pernah ia bayangkan.

Dalam setiap babak, setiap aransemen, dan setiap cerita yang diselipkan di panggung, “Suarasmara” menunjukkan bahwa mimpi masa kecil dapat tumbuh menjadi sesuatu yang jauh lebih indah ketika dijalani dengan ketulusan dan keberanian. Konser ini bukan hanya pembuktian atas perjalanan 25 tahun Andien, tetapi juga sebuah ajakan bagi siapa pun untuk tidak berhenti percaya pada mimpi yang pernah mereka miliki. Sebab seperti Andien, mungkin di balik perjuangan panjang, ada versi kecil dari diri kita yang sedang menunggu untuk diwujudkan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Entertainment |