Jakarta, CNN Indonesia --
Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat menjangkau sekitar 50 juta penerima manfaat pada September 2025.
"September kita sudah bisa melayani kurang lebih 50 juta penerima manfaat," kata Kepala BGN Dadan Hindayana dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (5/8).
Ia menjelaskan program MBG saat ini telah membentuk 3.338 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai wilayah. Data sementara mencatat layanan tersebut telah menjangkau sekitar 8,2 juta orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan proyeksi jumlah penerima per SPPG, angka tersebut diperkirakan akan melewati 10 juta penerima manfaat dalam beberapa hari ke depan.
"Kalau masing-masing 3.000 (SPPG), sebetulnya kita sudah hampir double digit (penerima manfaat). Jadi dalam dua hari kita sudah akan mendapatkan data penerima manfaat itu sudah lebih dari 10 juta," ujar Dadan.
Program MBG saat ini telah menjangkau 38 provinsi, 502 kabupaten, dan 4.700 kecamatan dari total 7.200 kecamatan di seluruh Indonesia. Jumlah tenaga yang terlibat mencapai sekitar 106 ribu orang.
Terkait anggaran, Dadan menyebutkan realisasi penyerapan telah melampaui estimasi sebelumnya.
"Penyerapannya hari ini sudah mencapai Rp7,9 triliun. Padahal kami kemarin memperkirakan Juli itu akhir hanya Rp6 triliun," ujarnya.
BGN memperkirakan penyerapan anggaran akan terus meningkat dalam dua bulan ke depan.
"Kita perkirakan nanti di bulan Agustus akan terserap Rp3 triliun sehingga kumulatif akan Rp9 triliun," katanya.
Sementara itu, penyerapan untuk bulan September diperkirakan mencapai Rp19 triliun.
Dadan juga memaparkan proyeksi perkembangan program hingga akhir tahun. Pada Oktober, penerima manfaat diperkirakan mencapai 72 juta orang dengan penyerapan anggaran sekitar Rp37 triliun.
Pada November, jumlah penerima diproyeksikan mencapai 75 juta orang dengan serapan sekitar Rp59 triliun.
"Dan di akhir Desember kita akan menyerap Rp76 triliun," ujar Dadan.
Ia menyebutkan dari total anggaran tersebut, alokasi untuk program MBG mencapai Rp52 triliun.
"Jadi kami untuk makan bergizi (MBG) saja akan membutuhkan tambahan Rp24 triliun," katanya.
(del/agt)
