Jakarta, CNN Indonesia --
Teuku Faisal Fathani resmi dilantik sebagai Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Senin (3/11), menggantikan Dwikorita Karnawati.
Faisal dilantik oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi di Jakarta. Sosok ini dikenal luas sebagai akademisi sekaligus inovator di bidang mitigasi bencana, khususnya dalam pengembangan sistem peringatan dini tanah longsor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faisal lahir di Banda Aceh pada 26 Mei 1975. Ia merupakan salah satu ahli geoteknik paling terkenal di Indonesia karena ketertarikannya pada dinamika alam dan struktur tanah.
Faisal menempuh pendidikan sarjana di Jurusan Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada (UGM), lalu melanjutkan studi magister di bidang Geoteknik di universitas yang sama.
Ia kemudian melanjutkan studinya di Jepang, dan menyelesaikan gelar doktor di Tokyo University of Agriculture and Technology pada tahun 2005, dengan fokus pada rekayasa sabo dan manajemen risiko longsor.
Setelah menuntaskan studinya di Jepang, Faisal kembali ke tanah air dan mengabdikan diri sebagai dosen di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan UGM. Karier akademiknya terus menanjak hingga dikukuhkan sebagai guru besar di bidang geoteknik.
Selain mengajar, Faisal aktif meneliti dan menulis berbagai karya ilmiah mengenai mitigasi bencana, teknologi sensor tanah, serta sistem peringatan dini berbasis masyarakat.
Pengembangan alat deteksi dini tanah longsor EWS (Early Warning System), yang sekarang dikenal sebagai Sistem Peringatan Dini, adalah karya besar Faisal.
EWS menggunakan sensor geoteknik yang dapat mendeteksi pergerakan tanah secara real-time, memberi masyarakat waktu untuk melakukan evakuasi sebelum bencana terjadi.Teknologi ini telah digunakan di beberapa daerah di Indonesia yang rawan longsor dan mendapat pengakuan internasional.
Atas kontribusinya yang luar biasa, Faisal menerima berbagai penghargaan nasional. Pada tahun 2019, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menetapkannya sebagai salah satu "Icon Pancasila" berkat dedikasinya dalam mengembangkan teknologi mitigasi bencana yang menyelamatkan banyak nyawa.
Penghargaan ini memperkuat reputasinya sebagai ilmuwan yang mengabdi untuk kemanusiaan.
Selain itu, Faisal menaruh perhatian besar pada sinergi antar-lembaga dalam pengelolaan risiko bencana. Ia mendorong kolaborasi lebih erat antara BMKG, Kementerian Perhubungan, BNPB, dan pemerintah daerah untuk memastikan informasi cuaca dan gempa dapat segera diterjemahkan menjadi tindakan nyata di lapangan.
Latar belakang Faisal yang kuat di bidang teknik dan kebencanaan membuatnya memahami bahwa sains harus berpihak pada keselamatan manusia. Kini, di bawah kepemimpinannya, BMKG diharapkan semakin adaptif menghadapi tantangan perubahan iklim dan peningkatan frekuensi bencana hidrometeorologi.
Dengan pengalaman riset internasional dan kepemimpinan akademik yang matang, Prof. Teuku Faisal Fathani diyakini mampu membawa BMKG menjadi lembaga yang lebih modern, responsif, dan inovatif dalam melindungi masyarakat Indonesia dari risiko cuaca ekstrem dan gejala alam lainnya.
(wpj/dmi)





























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5246935/original/037886700_1749495798-063_2211629707.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5286939/original/017925500_1752796556-s_line_1.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5276050/original/094040100_1751944990-VE_-_Alibii.com_-_Main_KV_-_Apple_Artwork_-_16_9_Cover_Art.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4270001/original/078472800_1671718958-220907_TWISTxEVE_WORN_50_SOCIAL_1280x720.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5295197/original/079952100_1753430817-_ARM0778.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4667501/original/078732200_1701240707-WhatsApp_Image_2023-11-29_at_09.37.26.jpeg)




