CNN Indonesia
Senin, 14 Apr 2025 18:55 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua PSSI Erick Thohir menyatakan pihaknya bakal melakukan investigasi terhadap dugaan kecurangan pada pengundian atau drawing Liga 4 Nasional.
Erick menyesalkan proses drawing yang dianggap tidak profesional dan tidak transparan. Ia mengatakan ada konsekuensi hukum yang menanti pelaku jika sudah dinyatakan bersalah.
"Terkait drawing yang mereka lakukan itu saya sudah membuat pernyataan. Itu salah dan melukai. Kemarin hari Minggu para Exco sudah rapat dan meninjau total. Tidak hanya drawing, tapi sistem kompetisinya," kata Erick di Jakarta, Senin. (14/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini yang akan kami lakukan. Jadi tentu kalau soal investigasi kami lakukan, hukuman juga ada," ia menambahkan.
Sebelumnya, Erick menegaskan tak boleh ada pihak yang bermain-main dengan kompetisi di Indonesia. Hal tersebut disampaikan setelah mendengar kabar drawing yang dianggap meragukan.
"Kami menyesalkan pelaksanaan drawing Liga 4 yang berlangsung secara tidak profesional dan tidak transparan. Jangan pernah main-main dengan kompetisi Liga! Demi menjunjung fair play dan integritas kompetisi, kami mendesak agar dilakukan drawing ulang dengan prosedur yang jelas, adil, dan melibatkan semua pihak terkait," tegas Erick Thohir dikutip dari rilis PSSI.
PSSI pun menegaskan bahwa setiap jenjang kompetisi, termasuk Liga 4, merupakan bagian integral dari pembangunan ekosistem sepak bola Indonesia yang berkelanjutan.
Dalam hal ini, proses pelaksanaan setiap tahapan, termasuk drawing, harus dijaga ketat agar sesuai dengan prinsip keadilan dan transparansi.
PSSI berharap kejadian ini menjadi pembelajaran berharga untuk meningkatkan kualitas pengelolaan kompetisi sepak bola Indonesia ke depan, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang lebih profesional, adil, dan transparan.
Video proses drawing kompetisi Liga 4 yang dinilai tidak transparan dan penuh kejanggalan viral di media sosial pada Jumat (11/4) sore. Keanehan dalam pelaksanaan drawing itu sontak menuai sorotan publik.
(ikw/nva)