Sebelum Dibunuh, Presiden AS JFK Dijadwalkan Bertemu Jenderal TNI Ini

2 hours ago 2

CNN Indonesia

Rabu, 06 Agu 2025 07:45 WIB

Presiden ke-35 Amerika Serikat John F Kennedy (JFK) ternyata pernah menjadwalkan pertemuan dengan salah satu jenderal Tentara Nasional Indonesia. Presiden ke-35 AS AS John F Kennedy. (AFP)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden ke-35 Amerika Serikat John F Kennedy (JFK) ternyata pernah menjadwalkan pertemuan dengan salah satu jenderal Tentara Nasional Indonesia.

Rencana itu ditetapkan hanya beberapa hari sebelum dirinya tewas dalam insiden penembakan tragis pada 22 November 1963 di Dallas, Texas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencana pertemuan ini terungkap dalam rekaman arsip Gedung Putih berdurasi 45 jam yang dirilis oleh John F Kennedy Presidential Library di Boston, Massachusetts, setelah disimpan selama lebih dari enam dekade.

Jenderal Abdul Haris Nasution kala itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Pertahanan dan Keamanan Indonesia.

Dalam rekaman tersebut, diketahui bahwa pada 19 November 1963, tim Kepresidenan JFK tengah menyusun jadwal pertemuan dengan Nasution, yang dinilai sebagai sosok strategis dari Asia Tenggara.

"Saya tak bisa bertemu di Senin atau Jumat. Mungkin di Selasa," ujar JFK saat itu dalam salah satu kutipan rekaman, dikutip dari jfklibrary.com.

Sayangnya, pertemuan bersejarah tersebut tak pernah terwujud. Tiga hari setelah percakapan itu, Kennedy terbunuh saat mengikuti konvoi terbuka di Dallas.

Peristiwa ini menjadi salah satu tragedi politik terbesar di abad ke-20, sekaligus membatalkan momen penting diplomasi antara dua tokoh militer dunia.

Pertemuan untuk bahas Vietnam dan posisi strategis Indonesia

Pertemuan antara Kennedy dan Nasution direncanakan bukan sekadar silaturahmi diplomatik, melainkan bagian dari upaya Washington merespons situasi di Vietnam dan mempertimbangkan peran Indonesia dalam stabilitas kawasan Asia Tenggara.

Saat itu, pemerintahan Kennedy tengah menghadapi tekanan besar di Vietnam Selatan, menjelang eskalasi militer besar-besaran oleh AS pada tahun 1964.

Dalam rekaman, Kennedy menerima laporan dari para penasihat militer dan diplomatiknya, termasuk Jenderal Victor Krulak dan utusan khusus AS Mendenhall, yang menggambarkan Vietnam dalam kondisi kritis.

Presiden Kennedy disebut ingin berdiskusi langsung dengan Nasution, yang dikenal sebagai ahli strategi militer di kawasan Asia dan penulis buku legendaris Pokok-Pokok Gerilya, yang dianggap memengaruhi taktik gerilya Vietnam dalam melawan AS.

Bersambung ke halaman berikutnya...


Read Entire Article
Entertainment |