Trump Ancam Potong Dana Kota New York Jika Mamdani Menang: Komunis!

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan memotong dana pemerintah federal Kota New York jika politikus Muslim dari Partai Demokrat Zohran Mamdani memenangkan pemilihan wali kota pekan ini.

Trump bahkan menyerukan para pendukung partainya, Partai Republik, di kota itu untuk memilih eks Gubernur Andrew Cuomo yang merupakan politikus Demokrat.

"Jika kandidat komunis Zohran Mamdani memenangkan pemilihan wali kota New York City, sangat kecil kemungkinan saya akan menyalurkan dana federal selain dalam jumlah paling minimal sebagaimana diwajibkan untuk kota pertama yang saya cintai," kata Trump dalam unggahannya di Truth Social seperti dikutip The Guardian.

"Sebagai presiden, saya tidak ingin mengirimkan uang baik untuk menutupi hal yang buruk. Saya sangat yakin bahwa New York City akan menjadi bencana ekonomi dan sosial total apabila Mamdani menang," paparnya menambahkan.

Dukungan resmi Trump tersebut diumumkan pada Senin, hanya beberapa jam sebelum tempat pemungutan suara dibuka untuk pemilihan yang menjadi sorotan publik itu.

Survei opini menunjukkan Mamdani unggul atas Cuomo. Berdasarkan jajak pendapat terbaru RealClearPolitics pada Senin, Mamdani memimpin dengan 45,8 persen suara, unggul 14,7 poin atas Cuomo yang memperoleh 31,1 persen.

Sementara itu, kandidat wali kota dari Partai Republik, Curtis Sliwa, berada di posisi ketiga dengan 17,3 persen.

Trump mengatakan ia lebih memilih Cuomo "seorang Demokrat dengan rekam jejak keberhasilan" untuk menang, daripada seorang komunis tanpa pengalaman dan dengan catatan kegagalan total.

Ia menilai bahwa memilih kandidat Partai Republik, Sliwa, sama saja dengan "memberikan suara untuk Mamdani".

"Apakah Anda menyukai Andrew Cuomo atau tidak, Anda sebenarnya tidak punya pilihan lain. Anda harus memilihnya dan berharap ia dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Ia mampu melakukannya, Mamdani tidak!"

Trump menambahkan bahwa  apabila Mamdani memenangkan pemilu, "kemungkinan besar saya tidak akan menyalurkan dana federal apa pun selain yang benar-benar diwajibkan."

Pemilihan wali kota yang menarik perhatian dunia ini mencatat rekor 735.317 suara awal selama sembilan hari terakhir, lebih dari empat kali lipat jumlah pemilih awal pada pemilihan 2021, menurut data Komisi Pemilihan Kota New York.

Mamdani merupakan anggota majelis negara bagian New York berusia 34 tahun. Ia berhasil menarik simpati warga New York dengan kampanye multibahasa yang optimistis, menjanjikan transportasi bus gratis, pembekuan sewa, dan layanan penitipan anak universal yang sebagian akan dibiayai melalui pajak terhadap warga terkaya di kota tersebut.

Jika terpilih, ia akan menjadi wali kota Muslim pertama, orang pertama keturunan Afrika, dan keturunan Asia Selatan pertama yang memimpin New York City.

Selama kampanye, Mamdani terus dihantui oleh serangan-serangan berbau Islamofobia dan rasisme dari para oposisi dan lawan politiknya. Cuomo bahkan menggunakan posisi Mamdani yang dengan vokal mendukung Palestina untuk menyerangnya di debat terakhir calon wali kota.

Sementara itu, Mamdani memperingatkan masa suram bagi kota itu jika Cuomo terpilih, dengan mengatakan bahwa Trump menganggap Cuomo sebagai wali kota terbaik bagi pemerintahannya bukan bagi warga New York.

"Jika [Cuomo] terpilih sebagai wali kota, kota kita akan semakin tenggelam dalam kegelapan yang telah memaksa banyak tetangga kita pergi dan membuat rakyat pekerja tak bisa lagi hidup dengan bermartabat," kata Mamdani di Balai Kota Brooklyn seperti dikutip Al Jazeera.

"Tak banyak yang berani membayangkan kita bisa menang, atau membayangkan arti kemenangan bagi kota yang terlalu lama hanya melayani kaum kaya dan berkuasa dengan mengorbankan mereka yang bekerja sejak matahari terbit hingga terbenam," tambahnya.

(rds)

[Gambas:Video CNN]