Trump Blak-blakan Kemungkinan AS Ikut Campur Perang Israel-Iran

11 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Donald Trump blak-blakan mengatakan Amerika Serikat punya kemungkinan untuk terlibat dalam konflik antara Israel dan Iran. Namun, Trump mengeklaim saat ini AS belum ikut-ikutan.

"Kami tidak terlibat di dalamnya (perang Israel-Iran)," kata Trump dalam wawancara dengan ABC News pada Minggu (15/6).

"Ada kemungkinan kami bisa terlibat. Namun saat ini kami tidak terlibat," lanjut Trump.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditanya apakah ada tenggat waktu bagi Iran untuk berunding, Trump mengatakan "tidak".

"Tidak, tidak ada tenggat waktu, tetapi mereka sedang berbicara. Mereka ingin membuat kesepakatan. Mereka sedang berbicara. Mereka terus berbicara," imbuh Trump.

Perundingan nuklir AS-Iran yang dijadwalkan berlangsung di Oman kemarin dibatalkan, setelah Teheran menegaskan tidak akan berunding selama mereka masih diserang Zionis.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan serangan Israel terhadap negaranya tak akan mungkin terjadi tanpa persetujuan dan dukungan Amerika Serikat.

Araghchi juga mengeklaim Iran telah mengantongi bukti kuat bahwa AS mendukung serangan Israel ke Teheran.

"Kami memiliki bukti yang terdokumentasi dengan baik dan kuat tentang dukungan yang diberikan oleh pasukan AS di kawasan tersebut dan pangkalan-pangkalan mereka terhadap serangan militer rezim Zionis," kata Araghchi dalam konferensi pers di Teheran, dikutip Al Jazeera.

Dia juga mengatakan, Trump telah secara terbuka dan eksplisit mengonfirmasi bahwa ia mengetahui tentang serangan itu, dan bahwa serangan itu tidak mungkin terjadi tanpa senjata dan peralatan militer AS.

"Oleh karena itu, menurut pendapat kami, AS adalah mitra dalam serangan ini dan harus menerima tanggung jawabnya," imbuh Araghchi.

Selain itu, Araghchi menyebut pemerintah Iran telah menerima pesan dari AS melalui berbagai perantara bahwa pihaknya tidak terlibat dengan serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran di Natanz. Namun pemerintah Iran "tidak mempercayai klaom ini", karena ada bukti yang bertentangan.

"Pemerintah AS perlu menyatakan posisinya dengan jelas dan mengutuk serangan terhadap fasilitas nuklir," kata Araghchi.

"Tindakan ini dikutuk berdasarkan hukum internasional, dan harapan kami adalah pemerintah AS, untuk membuktikan itikad baiknya terkait senjata nuklir, akan mengutuk serangan terhadap fasilitas nuklir yang bersifat damai dan menjauhkan diri dari konflik ini," imbuhnya.

(dna)

Read Entire Article
Entertainment |