Jakarta, CNN Indonesia --
Donald Trump menertawakan keputusan China mengurangi jumlah film AS yang boleh diputar di negara tersebut. Keputusan itu diambil China sebagai balasan tarif terbaru yang diterapkan Trump.
Administrasi Film China mengonfirmasi pengurangan tersebut pada 10 April setelah laporan muncul sehari sebelumnya. Beberapa jam setelah itu, Trump ditanyai tentang keputusan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya rasa saya pernah mendengar hal yang lebih buruk," jawab Trump sambil tertawa seperti diberitakan Variety pada Kamis (10/4).
Pengumuman China bahwa mereka mengurangi impor film AS muncul setelah putaran tarif terbaru Trump. Trump mengumumkan jeda 90 hari untuk beberapa negara, tapi tetap menaikkan tarif untuk barang-barang China menjadi 125 persen.
Sementara itu, China sudah mengumumkan tarif balasan dengan mematok 84 persen untuk produk-produk AS.
"Tindakan salah pemerintah AS untuk menyalahgunakan tarif pada China pasti akan semakin mengurangi dukungan penonton domestik terhadap film-film Amerika," kata Administrasi Film China dalam sebuah pernyataan tanggapan.
"Kami akan mengikuti aturan pasar, menghormati pilihan penonton, dan mengurangi jumlah film Amerika yang diimpor secara moderat."
Hollywood saat ini berada di puncak tangga film terlaris di China berkat kesuksesan besar A Minecraft Movie, yang memulai debutnya dengan pendapatan besar sebesar US$313 juta selama akhir pekan pembukaan globalnya.
Minecraft adalah film AS pertama yang berhasil mengalahkan film animasi China Ne Zha 2 yang telah meraih kesuksesan besar di negara tersebut dengan pendapatan $2,11 miliar dalam 10 minggu.
Sementara itu, AS dalam waktu dekat juga memiliki beberapa judul film terbaru, seperti Thunderbolts* yang diusung sebagai film andalan musim panas dan diharapkan tayang di IMAX.
Film musim panas lainnya yang diharapkan tayang di IMAX, termasuk Mission: Impossible - The Final Reckoning dan Superman.
Keputusan China mengurangi penayangan film AS pun diperkirakan berdampak pada rencana itu sehingga masih harus dipastikan perilisan film-film tersebut akan dibatalkan atau tidak.
Juru bicara IMAX yang tak disebutkan namanya dalam pemberitaan Variety buka suara dengan mengapresiasi keputusan Administrasi Film China terhadap film-film AS menyusul perang tarif.
"Kami senang bahwa China Film Administration telah mengklarifikasi posisinya mengenai impor film AS dan sangat yakin - mengingat puluhan tahun bisnis kami dan hubungan yang kuat di negara ini - bahwa jadwal IMAX yang kuat di China, yang mencakup film Hollywood, China, dan internasional, tidak akan terpengaruh secara material."
"Kami terus mengharapkan tahun yang kuat untuk IMAX di China, setelah kuartal pertama dengan pendapatan kotor tertinggi yang pernah ada di negara ini," tuturnya.
(chri)