Hari Preeklamsia Sedunia, Ancaman Nyata terhadap Keselamatan Ibu Hamil

4 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Preeklamsia bukan sesuatu yang patut disepelekan. Setiap tahun, peringatan Hari Preeklamsia Sedunia (World Preeclampsia Day) bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan ancaman nyata terhadap ibu hamil ini.

Setiap 22 Mei diperingati sebagai Hari Preeklamsia Sedunia. Perayaan ini kali pertama dicanangkan oleh Preeclampsia Foundation pada 2017 silam.

Preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan yang berpotensi mengancam nyawa ibu hamil. Seperti dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, preeklamsia biasanya terjadi saat masa kehamilan berusia 20 minggu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebabkan kematian

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat preeklamsia memengaruhi 2-8 persen kehamilan di seluruh dunia. Setiap tahun, sekitar 46 ribu ibu hamil meninggal dan 500 ribu bayi baru lahir meninggal akibat preeklamsia.

Angka kematian ibu juga jadi masalah di Indonesia. Survei Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia pada 2015 ada 305 kematian ibu per 100 ribu kelahiran hidup.

Berdasar data Maternal Perinatal Death Notification (MPDN, sistem pencatatan kematian ibu Kementerian Kesehatan, angka kematian ibu pada 2022 sebanyak 4.005 kasus. Kemudian pada 2023 meningkat menjadi 4.129 kasus.

Preeklamsia jadi salah satu penyebab kematian ibu bersalin selain eklamsia, hipertensi, pendarahan dan infeksi.

Oleh karenanya, penting untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya preeklamsia. Ayah dan ibu perlu mewaspadai sejumlah gejala preeklamsia antara lain,

  • tekanan darah tinggi terus-menerus,
  • proteinuria (protein pada urine),
  • sakit kepala parah,
  • gangguan penglihatan,
  • nyeri perut bagian atas,
  • mual dan muntah setelah trimester pertama, dan
  • bengkak di tangan dan wajah.

Temuan gejala harus ditindaklanjuti dengan pemeriksaan dokter. Preeklamsia bisa dicegah asal penangannya cepat. 

Ibu pun sebaiknya rajin melakukan pemeriksaan prenatal atau cek kehamilan. Kemenkes menganjurkan pemeriksaan prenatal minimal enam kali selama masa kehamilan. Pemeriksaan prenatal ini salah satunya untuk deteksi dini faktor preeklamsia atau eklamsia sehingga komplikasi bisa dicegah. 

(els/els)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |