Koki Australia Pecahkan Rekor Maraton Masak Terlama Selama 140 Jam

5 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Koki keturunan Liberia-Australia Evette Quoibia berhasil memecahkan rekor dunia dengan memasak selama 140 jam di dapur.

Melansir laman Guinness World Record, Quoibia senang memasak. Dia tahu bahwa hal-hal baik tidak selalu datang dengan mudah.

"Saya selalu suka memasak. Sejak saya berusia delapan tahun, saat orang lain bermain dengan mainannya, saya memasak dengan cangkir kecil," ujar Quoibia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai anak sulung, ia selalu membantu menyiapkan makanan keluarga. Di sana lah ia menemukan kegembiraan saat bisa berbagi makanan lezat dengan orang lain.

Kini, Quoibia baru saja menyelesaikan sesi memasak selama 140 jam 11 menit 11 detik atau lebih dari lima hari berturut-turut. Ia memegang gelar maraton memasak terlama versi Guinness World Record.

Dia memasak dengan berbagi cita rasa dari negara asalnya Liberia. Selama enam hari itu pula, ia membuka pintu dapurnya bagi siapa pun di Melbourne, Australia yang ingin mencoba kuliner lezat ala Afrika Barat.

"Saya lahir saat perang, dan kami sering berpindah-pindah. Orang tua saya mengungsi ke Pantai Gading, lalu Ghana, lalu saya pindah ke Australia," ujar Quoibia.

Menurutnya, maraton masak terlama jadi kesempatan baginya untuk meraih sesuatu yang besar atau melakukan sesuatu yang berbeda.

Quoibia pun mengajukan permohonan ke Guinness World Records untuk memecahkan rekor tersebut. Sebagai informasi, gelar ini hanya diperbolehkan bagi pelamar tertentu karena adanya risiko yang mungkin terjadi.

Quoibia pun diundang untuk memasak oleh Guinness World Records. Setelah menggalang dana untuk perlengkapan dapur melalui GoFundMe, Quoibia juga membeli sejumlah bahan yang diperlukan dalam jumlah besar.

Tepung semolina, ubi tumbuk, singkong, tomat, dan beras menjadi beberapa yang jadi bahan belanjaan Quoibia. Ia ingin memasak makanan Liberia yang dinilai cocok untuk mendunia.

Quoibia menyajikan hidangan seperti nasi jollof gaya Liberia, daun singkong, dan berbagai macam sup serta semur. Semuanya dapat disajikan dengan nasi putih.

Ia juga membuat hidangan dengan cita rasa yang terinspirasi dari masakan Nigeria, Asia, dan Australia. "Saya ingin semua orang bisa menyantap makanan yang saya buat di sana," kata dia.

Kala itu, Quoibia harus mengalahkan rekor Alan Fisher, koki asal Irlandia, yang telah memasak selama 119 jam 57 menit 16 detik. Artinya, ia harus memasak lebih lama dari itu.

"Saya harus terus memacu diri secara mental, karena saya menargetkan sesuatu dan saya harus mengingatnya," ujar Quoibia.

Hasilnya, Quoibia berhasil memecahkan rekor dengan rentang waktu yang lebih lama. Yakni, lebih dari 140 jam atau lima hari berturut-turut.

(asr/asr)

Read Entire Article
Entertainment |