Jakarta, CNN Indonesia --
Truk Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) yang bermuatan amunisi terbakar di Tol Gempol-Pandaan KM 774, Jawa Timur, Senin (5/5) malam.
Satu prajurit yang berusaha menyelamatkan diri meninggal dunia dalam peristiwa itu. Sementara satu lagi yang juga berupaya menyelamatkan diri mengalami luka-luka.
Lihat Juga :
Pergeseran pasukan dari Papua
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan awalnya terjadi pergeseran pasukan yang dilaksanakan oleh Yonif 509/BY Divif 2 Kostrad. Pasukan ini baru saja kembali dari penugasan di Papua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setibanya di Surabaya melalui jalur laut dan bersandar di pelabuhan, pasukan melanjutkan perjalanan darat menuju basis atau home base di Jember, Jawa Timur.
"Sebelum diberangkatkan, seluruh kendaraan dan perlengkapan telah melalui prosedur pemeriksaan ketat oleh tim teknis dari Detasemen Peralatan dan Detasemen Polisi Militer sesuai SOP [Standar Operasi Prosedur] yang berlaku," kata Wahyu saat dihubungi, Selasa (6/5).
Perjalanan dibagi dalam beberapa gelombang. Gelombang pertama berjalan aman tanpa kendala. Pada gelombang kedua, kendaraan yang diberangkatkan adalah yang membawa perlengkapan dan munisi.
Percikan api di atas truk
Wahyu menjelaskan peristiwa kecelakaan lalu lintas bermula di ruas Tol Gempol-Pandaan Km 774 pada pukul 21.38 WIB. Saat itu, katanya, saat salah satu truk bermuatan amunisi dalam iring-iringan mulai mengeluarkan percikan api di bagian atasnya.
"Sopir truk di belakangnya melihat percikan itu dan segera memberi tahu pengemudi truk yang bersangkutan," kata Wahyu.
Truk tersebut kemudian berhenti di sisi jalan untuk dilakukan pengecekan dan penanganan sementara.
Saat proses pengecekan itu, muncul letupan kecil yang kemudian merembet dan membesar.
Wahyu menjelaskan karena melihat situasi tidak aman, dua personel yang berada di belakang truk dan sedang mengecek truk, langsung melompat mengamankan diri ke tepi jalan tol yang medannya berupa jurang.
"Sementara personel lainnya dari truk di belakang bergerak cepat, ada yang menghubungi pemadam kebakaran, dan sebagian lagi segera mengatur lalu lintas agar tidak membahayakan pengguna jalan lainnya," ujarnya.
Adapun terkait percikan yang memicu kecelakaan lalu lintas tunggal itu kini sedang diinvestigasi TNI AD.
"Penyebab percikan awal masih dalam proses investigasi oleh tim teknis TNI AD," ujar Wahyu.
Korban
Wahyu mengatakan setelah api di truk berhasil dipadamkan dan situasi dinyatakan aman, dilakukan pengecekan lebih lanjut. Kemudian ditemukan dua personel yang sebelumnya melompat ke jurang.
Satu orang mengalami luka atas nama Serma Leonardus Dhino Adi Setiawan dan langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Pusdik Shabara.
Sedangkan satu orang lainnya, atas nama Serka Untung Avisilia, dinyatakan meninggal dunia.
Wahyu mengatakan TNI AD memberi perhatian penuh terhadap korban. Ia menyebut Serka Untung Avisilia adalah prajurit yang memiliki dedikasi tinggi.
"Kami sangat berduka dan bertanggung jawab atas seluruh hak-haknya sebagai prajurit, rencananya almarhum akan dimakamkan di kampung halamannya di Nganjuk, Jawa Timur," katanya.
(yoa/kid)