Fimela.com, Jakarta Lebih dari kisah cinta remaja biasa, Bertaut Rindu membawa penonton menyelami tema yang jauh lebih dalam: perasaan terabaikan, luka keluarga, dan perjuangan mempertahankan mimpi saat segala hal tampak berlawanan. Film ini juga menyoroti pentingnya support system yang dapat menjadi kekuatan tersembunyi untuk tetap percaya dan merayakan impian—betapa pun kecilnya.
Poster resmi memperlihatkan Magnus dan Jovanka duduk berhadapan, masing-masing dikelilingi oleh karya seni mereka—representasi dari dunia dalam diri mereka yang belum sepenuhnya terungkap. Ada jarak di antara mereka, bukan secara fisik, tapi emosional—terlihat jelas dari tatapan yang penuh pertanyaan dan luka yang belum terucap.
Sementara dalam trailer, kita diajak masuk ke kehidupan Magnus (diperankan oleh Ari Irham)—seorang siswa SMA yang baru diterima di ITB, kampus impiannya. Tapi bukannya bahagia, Magnus justru membeku. Orang tuanya memaksanya kuliah di luar negeri dengan jurusan yang tak pernah ia inginkan. Diamnya bukan karena tak tahu cara berbicara, tapi karena sudah terlalu sering tidak didengarkan.
Kehadiran Jovanka dalam Hidup Magnus
Lalu muncullah Jovanka (Adhisty Zara)—gadis ceria yang menyimpan empati dalam diam. Di balik tawanya, ia memahami luka orang lain. Jovanka adalah cahaya dalam gelapnya hidup Magnus. “Aku berharap bisa ngasih kamu sedikit terang biar kamu bisa lihat apa yang aku lihat,” ucapnya dalam trailer, pelan namun menyentuh.
Menurut Zara, Jovanka bukan tokoh tanpa beban. “Dia juga menyimpan luka. Tapi alih-alih mengeluh, dia memilih jadi cahaya untuk orang lain. Itu yang bikin aku sangat tersentuh saat memerankannya,” ungkapnya.
Film ini diadaptasi dari novel Bertaut Rindu, karya Tian Topandi, pemenang The Writers Show (TWS) Gramedia Writing Project 2021, dan diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas. Ceritanya lirih, mengalir pelan, tapi menghantam kuat. Tentang kekosongan yang tak bisa diisi logika, tentang kerinduan untuk menjalani hidup dengan pilihan sendiri.
Bahwa Setiap Mimpi Harus Dirayakan
Disutradarai oleh Rako Prijanto, dengan skenario oleh Lintang Pramudya Wardhani, Bertaut Rindu dijadwalkan tayang serentak di bioskop mulai 31 Juli 2025. Film ini bukan hanya drama cinta, tapi juga realita getir yang dihadapi banyak remaja hari ini: mimpi yang terpaksa disimpan, suara yang tak pernah didengar, dan harapan yang perlahan memudar.
Pengalaman menonton akan semakin lengkap lewat kehadiran lagu soundtrack berjudul “Seiring”, dibawakan oleh Jasmine Nadya. Lagu ini diciptakan oleh Denny Indrajaya dan Ryan Pitna, menjadi refleksi relasi antara anak dan orang tua yang sering tak selaras, namun diam-diam berjalan beriringan.
MGS Fahry Fachrudin, produser film ini, menyebut Bertaut Rindu sebagai "film yang bicara pelan, tapi dalam." Ia menambahkan, “Kami ingin film ini jadi jendela bagi orang tua untuk belajar lebih mendengar, dan bagi remaja agar tahu bahwa mereka tidak sendiri.”
“Setiap anak punya hak atas mimpinya sendiri,” lanjutnya. “Tugas kita bukan menunjuk jalan yang harus mereka tempuh, tapi menemani mereka menemukan arah yang mereka yakini.”
Bertaut Rindu: Semua Impian Berhak Dirayakan adalah kisah pertemuan yang tak disengaja, kehilangan yang tak dihindari, dan cinta yang tumbuh di tengah luka. Saksikan mulai 31 Juli 2025 di bioskop. Ikuti kabar terbarunya melalui Instagram: @bertautrindu_movie, @sinemart_movie, dan @sinemart_ph.
Jika kamu ingin versi singkat, teaser media sosial, atau angle promosi dari sisi tokohnya (Magnus atau Jovanka), tinggal bilang saja ya.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.