Chani Rasyid Kembali Bermusik, Musik Jadi Terapi Kesehatan Mental

5 days ago 4

Fimela.com, Jakarta Di tengah rutinitas pekerjaan yang menuntut layar komputer dan ponsel sepanjang waktu, Chani Rasyid memilih jalan berbeda untuk menjaga keseimbangan hidupnya. Ia kembali bermusik atau melanjutkan hobi bermusik dan menyiapkan album debut bertajuk Sulung yang akan dirilis pada 9 September 2025 di berbagai Digital Streaming Platform (DSP). Album ini bukan sekadar karya musik, tetapi juga bentuk self-love dan terapi mental bagi dirinya. 

Chani, yang dikenal dengan nama lengkap Ichsan Rasyid, pernah mengisi masa mudanya dengan bermusik. Namun perjalanan hidup membuatnya harus fokus pada studi dan karier, hingga gitar yang dahulu setia menemaninya tergantung begitu saja. Situasi itu berlanjut bertahun-tahun, sampai akhirnya ia menyadari pentingnya memiliki hobi yang bisa menjadi pegangan di masa depan. 

Kesadaran itu datang dari pengalaman pribadi. Chani melihat keluarganya mengalami tekanan pasca-pensiun hingga berdampak pada kesehatan. Pengalaman itu membuka mata bahwa manusia membutuhkan sesuatu untuk dirinya sendiri sebuah kegiatan yang memberi energi positif sekaligus menjaChani Rasyid Menjaga Kesehatan Mental Lewat Musik dan Album Debut ‘Sulung’  “Bagi saya, mengerjakan Sulung terasa seperti terapi yang menyenangkan di tengah kesibukan,” ujarnya.

Sepuluh lagu pop dengan sentuhan Rock, Jazz, dan R&B

Album Sulung berisi sepuluh lagu pop dengan sentuhan Rock, Jazz, dan R&B. Melalui lagu-lagu tersebut, Chani menghadirkan refleksi batin tentang konflik sehari-hari, dikemas dengan sentuhan konservatif dan spiritual. Ia percaya, di tengah derasnya arus teknologi dan media sosial, musik bisa menjadi ruang menenangkan bagi pendengar. “Tema yang saya angkat adalah konflik batin yang sering kita alami. Musik ini saya buat jujur dari pengalaman pribadi, dan saya harap bisa menjadi cermin untuk orang lain,” jelasnya. 

Selain sebagai terapi pribadi, Sulung lahir dari dorongan anak-anaknya. Anak-anak yang kerap melihat ayahnya hanya bekerja di depan laptop dan ponsel, membuat Chani khawatir jika mereka menganggap hidup hanya sebatas layar. Ia ingin menunjukkan proses berkarya nyata, dari ide, aransemen, hingga produksi musik. Bahkan putri sulungnya, Sinara, terlibat langsung dalam pembuatan artwork album, menambah nuansa personal yang kental.

Menjaga Jiwa Tetap Hidup

Chani menegaskan, berkarya bukan soal mengejar popularitas, melainkan menjaga jiwa agar tetap hidup. Ia juga ingin menginspirasi banyak orang untuk kembali merawat hobi yang mungkin tertunda karena rutinitas. “Bekerja itu penting, tetapi semua orang juga perlu punya sesuatu yang bisa ia kerjakan dengan tangannya sendiri. Hobi adalah salah satu cara menjaga diri tetap seimbang,” katanya.

Kembali bermusik di usia matang juga memberikan perspektif baru. Di tengah perbincangan isu royalti dan maraknya musik buatan AI, Chani memilih untuk tetap optimis. Baginya, teknologi bukan semata ancaman, melainkan peluang yang bisa dipahami lebih dalam. “Saya melihat AI sebagai alat yang bisa mendukung, bukan menggantikan. Pada akhirnya, kejujuran karya manusia tetap akan terasa berbeda,” ungkapnya.

Melalui Sulung, Chani ingin menyampaikan pesan bahwa musik bukan hanya hiburan, melainkan juga cara menjaga kesehatan mental dan spiritual. Ia berharap albumnya dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk menemukan keseimbangan hidup, menjaga passion, dan tidak lupa memberi ruang bagi diri sendiri. Dengan visinya sebagai musisi dan produser, ia berkomitmen melahirkan karya yang jujur, kolaboratif, dan relevan bagi pendengar.  Album Sulung bukan hanya permulaan perjalanan musiknya, tetapi juga wujud nyata bagaimana seni bisa menjadi jalan untuk menjaga kesehatan mental. Bagi Chani, musik adalah terapi, dan karya adalah cara terbaik untuk tetap hidup seimbang di tengah dunia yang serba cepat. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Entertainment |