Fimela.com, Jakarta Di balik senyum para remaja, sering kali tersembunyi pergolakan batin yang tak kasatmata—konflik yang tak kunjung usai, mimpi besar yang terpaksa dipendam, dan pilihan hidup yang kerap harus tunduk pada harapan orang tua. Itulah kisah yang ingin disuarakan oleh film terbaru garapan SinemArt, Bertaut Rindu: Semua Impian Berhak Dirayakan, yang akan tayang di bioskop mulai 31 Juli 2025.
Film ini menyelami sisi-sisi gelap yang sering tak terucap—tentang pencarian jati diri, tekanan keluarga, dan impian yang terasa semakin jauh hanya karena tak sesuai "rencana" orang tua. Dalam first look yang baru dirilis, penonton diajak mengenal sosok Magnus (Ari Irham), siswa SMA yang berhasil lolos ke Institut Teknologi Bandung (ITB)—kampus impiannya sejak lama.
Bagi Magnus, diterima di ITB adalah awal dari perjalanan menuju masa depan yang ia dambakan. Tapi kenyataannya tidak semudah itu. Orang tuanya ingin ia kuliah di luar negeri, di jurusan yang telah mereka tetapkan. Mimpi Magnus dianggap tidak cukup besar. Padahal, bukankah setiap orang punya panggilannya masing-masing?
Berkisah tentang Hal yang Sulit Diungkapkan Remaja pada Lingkungan Sekitar
Di tengah kebimbangan itu, hadir Jovanka (Adhisty Zara), satu-satunya orang yang terus percaya pada potensi Magnus. Dalam salah satu adegan, Jovanka bertanya dengan lembut namun tajam, “Magnus, please jujur sama aku... sebenernya kamu mau ke ITB atau ke Oxford?” Magnus tak menjawab—sebuah keheningan yang sarat makna. Sebuah pertanyaan yang mewakili kegelisahan banyak anak muda: Apa artinya punya pilihan jika semuanya sudah ditentukan orang lain?
Kisah Magnus bukan semata fiksi. Film ini juga menyinggung kisah nyata Devit Febriansyah, pelajar asal Sumatera Barat yang sempat hampir gagal kuliah di ITB karena keterbatasan ekonomi. Namun berkat gotong royong warga kampungnya, Devit berhasil melanjutkan kuliah. Dua kisah berbeda, tapi punya satu benang merah: mimpi yang harus bertarung dengan realitas.
“Bertaut Rindu lahir dari keinginan kami untuk menyuarakan hal-hal yang sering sulit diucapkan oleh para remaja—tentang mimpi yang diredam, pilihan yang direbut, dan harapan yang tetap menyala meski penuh kecewa,” ujar David S. Suwarto, Executive Producer SinemArt.
Sang sutradara, Rako Prijanto, menambahkan, “Kami percaya setiap mimpi pantas diperjuangkan. Setiap impian layak dirayakan. Film ini kami buat untuk mereka yang selama ini hanya bisa diam.”
Lebih dari sekadar drama remaja, Bertaut Rindu adalah refleksi dari kenyataan yang kita temui sehari-hari. Film ini bukan hanya soal cinta, tetapi tentang keberanian merancang masa depan sendiri, bahkan jika itu berarti harus melawan keinginan orang-orang terdekat.
Apakah Magnus akan berani memilih jalannya sendiri? Dan apakah Jovanka akan tetap menjadi suara yang mengingatkan bahwa hidup bukan soal patuh, tapi tentang menjadi diri sendiri?
Temukan jawabannya di bioskop mulai 31 Juli 2025. Ikuti kabar terbaru tentang Bertaut Rindu lewat akun Instagram @bertautrindu_movie, @sinemart_movie, dan @sinemart_ph. Karena setiap mimpi memang layak untuk dirayakan.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.