Fimela.com, Jakarta Snada Indonesia (suara dan nada) bukan sekadar konser musik, melainkan sebuah ruang lintas budaya yang menyatukan irama, cerita, dan identitas Nusantara. Akan diigelar pada 5 Oktober 2025 di ICE BSD, Tangerang, acara ini menghadirkan kolaborasi antara musisi legendaris, orkestra, dan pelaku seni lintas bidang. Salah satu kolaborator yang istimewa adalah IKAT Indonesia by Didiet Maulana, yang akan membawa sentuhan visual bernuansa kain tradisional untuk memperkaya harmoni pertunjukan.
Kehadiran IKAT Indonesia di panggung Snada Indonesia memiliki makna mendalam. Bagi Didiet Maulana, Direktur Kreatif IKAT Indonesia, musik dan kain adalah dua medium yang sama-sama bercerita. Ia percaya, keduanya mampu menyampaikan kisah dan emosi, meski dalam bentuk yang berbeda. Dengan demikian, keterlibatan IKAT Indonesia dalam konser ini bukan hanya soal fashion, tetapi juga upaya untuk menghadirkan narasi budaya yang selaras dengan semangat Snada Indonesia.
Didiet Maulana sendiri dikenal luas sebagai desainer yang konsisten mengangkat tenun ikat dan kain tradisional Indonesia ke panggung modern. Melalui label IKAT Indonesia, ia memadukan warisan budaya dengan estetika kontemporer, sehingga busana yang dihadirkan bukan hanya indah dipandang, tetapi juga penuh arti. Kehadirannya di Snada Indonesia menegaskan bahwa mode dan musik dapat bersinergi, membentuk pengalaman yang lebih utuh bagi penonton.
Kolaborasi Musik dan Fashion di Snada Indonesia
Snada Indonesia akan menampilkan bintang-bintang besar, di antaranya diva internasional Anggun, penyanyi ternama Tulus, serta Rumah Orkestra Jogja yang dikenal dengan aransemen musik megah berbalut nuansa Nusantara. Dalam suasana spektakuler ini, IKAT Indonesia hadir untuk memberikan dimensi visual yang memperkuat cerita dan emosi yang disampaikan lewat musik.
Menurut Didiet, keterlibatan IKAT Indonesia adalah bentuk nyata dari kolaborasi transkultural yang diusung Snada Indonesia. Seperti halnya musik yang melintasi batas usia, daerah, dan generasi, tenun ikat juga memiliki kekuatan untuk menjembatani masa lalu dengan masa kini. Dengan desain yang penuh makna, karya ini diharapkan mampu memperkaya pengalaman visual konser dan mempertegas identitas budaya bangsa.
Selain memperkuat tema harmoni budaya, kehadiran IKAT Indonesia juga sejalan dengan misi Oppal dan Sucor Sekuritas selaku penyelenggara. Keduanya menekankan bahwa Snada Indonesia bukan hanya sebuah pertunjukan musik, melainkan wadah untuk mengangkat industri kreatif Indonesia ke panggung dunia. Mode, musik, dan seni pertunjukan berpadu sebagai simbol investasi budaya yang bernilai tinggi.
IKAT Indonesia sebagai Medium Ekspresi Budaya Masa Kini
Kolaborasi ini pun mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Wakil Menteri Irene Umar menyebut Snada Indonesia sebagai bukti betapa kayanya ekosistem kreatif Indonesia, di mana musik, fashion, dan investasi saling terhubung dan menguatkan. Kehadiran IKAT Indonesia dalam konser ini menjadi representasi nyata sinergi lintas bidang tersebut.
Bagi Didiet Maulana, keterlibatannya dalam Snada Indonesia adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa kain tradisional Indonesia bukan sekadar warisan, melainkan juga medium ekspresi masa kini. Dengan memadukan irama musik dan keindahan tenun, ia berharap penonton tak hanya terhibur, tetapi juga semakin bangga akan kekayaan budaya Nusantara.
Snada Indonesia akhirnya menjadi lebih dari sekadar konser, ia adalah sebuah perayaan budaya, harmoni, dan identitas. Dengan hadirnya IKAT Indonesia, pertunjukan ini bukan hanya menggaungkan musik Indonesia ke panggung dunia, tetapi juga memperlihatkan bahwa fashion tradisional dapat menjadi bagian penting dalam narasi kreatif bangsa. Sebuah langkah yang menegaskan: musik dan kain, sama-sama bercerita, sama-sama menginspirasi.
Penulis: Alyaa Hasna Hunafa
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.