Fimela.com, Jakarta Musik memang punya cara ajaib untuk merangkul semua generasi — dan Prambanan Jazz Festival 2025 berhasil membuktikannya. Selama dua hari penuh, festival tahunan yang digelar di pelataran megah Candi Prambanan ini jadi rumah bagi puluhan ribu penikmat musik dari berbagai usia. Dari Gen Z hingga generasi 90-an, semua larut dalam harmoni, tanpa sekat.
Tahun ini, Prambanan Jazz kembali hadir dengan kemasan lebih megah pada 4–6 Juli 2025. Dua panggung utamanya, BRImo Stage dan QLola Stage, silih berganti jadi saksi penampilan memukau puluhan musisi lintas genre. Tak tanggung-tanggung, lebih dari 40 ribu penonton hadir setiap harinya — menegaskan betapa festival ini memang punya tempat spesial di hati para pecinta musik.
Hari pertama, Jumat (4/7), dibuka manis oleh barisan musisi lintas zaman. Rafi Sudirman, Tantowi Yahya, hingga Yuni Shara sukses membawa penonton bernostalgia di QLola Stage. Lagu-lagu legendaris seperti Dia milik Harvey Malaiholo atau Kamu Ya Cuma Kamu dari Java Jive langsung disambut paduan suara ribuan penonton. Meski tampil siang hari, area panggung sudah penuh sejak pukul 2 siang — bukti semangat tak terbendung, meski terik matahari jadi teman setia.
Banda Neira, Juicy Lucy, hingga Sal Priadi
Sementara itu, BRImo Stage menyuguhkan warna yang lebih kontemporer. Banda Neira, Juicy Lucy, hingga Sal Priadi silih berganti memikat hati penonton muda. Malam puncak ditutup Tulus, yang lagi-lagi membius ribuan penonton dengan lagu-lagu andalan seperti Hati-Hati di Jalan. Suaranya yang merdu seolah menahan langkah penonton untuk pulang, meski malam semakin larut.
Di antara nama-nama besar, Bernadya jadi salah satu sorotan spesial. Di Prambanan Jazz 2025, Bernadya mencetak momen bersejarah dengan tampil dua hari berturut-turut. Debutnya di panggung megah ini diwarnai rasa gugup, tapi penonton justru memeluknya dengan koor patah hati berjamaah lewat lagu-lagu seperti Lama-lama, Kini Mereka Tahu, dan Kita Kubur Sampai Mati.
Hari kedua, Bernadya kembali naik panggung usai Raisa tampil di BRImo Stage. Kali ini, tantangan berbeda menanti: ia membawakan Si Paling Mahir milik Raisa sebagai bentuk penghormatan. Meski sempat canggung, penonton justru mendukung penuh — menjadikan penampilan Bernadya salah satu momen paling personal di festival ini. Dengan lirik-lirik yang dekat di hati Gen Z dan visual panggung yang khas, Bernadya sukses jadi jembatan antara nuansa pop modern dan sentuhan emosional.
Penampilan Personel DAY6, eaJ yang Dinanti
Tak kalah dinanti, mantan personel DAY6, eaJ, juga jadi magnet penonton. Tampil di slot paling akhir hari pertama, tepat pukul 22.50 WIB, ribuan penonton rela bertahan demi melihat aksi panggungnya. EaJ tampil enerjik, membalas antusiasme penonton dengan sapaan hangat berbahasa Inggris, dan tak lupa mengucap terima kasih untuk loyalitas para penggemarnya di Indonesia.
Tak cukup sekali, eaJ kembali memanaskan panggung di hari kedua, Sabtu malam (5/7), pukul 22.55 WIB. Sorot lampu yang memantul ke dinding megah Candi Prambanan menambah magis suasana. Penampilan back-to-back ini menegaskan posisi eaJ sebagai bintang utama Prambanan Jazz 2025 — menjadikan panggung berubah jadi lautan sing along dan ruang ekspresi bagi ribuan anak muda.
Di malam yang sama, Letto menggandeng Kiai Kanjeng menampilkan suguhan berbeda: kolaborasi balutan musik pop dengan sentuhan gamelan Jawa. Lagu Sandaran Hati terdengar semakin syahdu dengan alunan instrumen etnik. Noe tampil penuh penghayatan, membaur dengan tabuhan gamelan yang menggetarkan. Momen langka ini menegaskan bahwa Prambanan Jazz bukan sekadar festival musik pop, tapi juga ruang merayakan akar budaya.
Nadin Amizah tampil Menawan Seperti Elsa Frozen
Sosok Nadin Amizah pun tak luput mencuri perhatian. Tampil bak Elsa dari Frozen, Nadin hadir anggun dengan gaun ungu berbalut korset emas. Ia menenun suasana magis lewat Rayuan Perempuan Gila hingga Bertaut. Tak sekadar bernyanyi, Nadin menganyam kisah pribadinya di sela lagu — membuat ribuan penonton merasa terhubung, seolah mendengar curahan hati seorang sahabat.
Prambanan Jazz 2025 sukses menancapkan reputasi sebagai salah satu festival musik terbesar di Indonesia. Bukan hanya karena jumlah penonton yang membludak, tapi juga berkat bagaimana festival ini diracik dengan detail: mulai tata panggung, transisi artis yang rapi, pencahayaan yang memanjakan mata, hingga energi penonton yang tak pernah surut dari siang hingga tengah malam.
Dari nostalgia era 90-an, patah hati berjamaah Bernadya, pesta sing along bareng eaJ, hingga harmoni Letto dan gamelan Kiai Kanjeng — semuanya jadi bukti bahwa musik memang tak pernah kenal batas generasi. Di pelataran Prambanan, ribuan orang membaur, bernyanyi bersama, dan pulang membawa kenangan yang akan terus menempel di hati. Sampai jumpa di Prambanan Jazz Festival tahun depan!
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.
EntertainmentRangga Azof, Yasmin Napper, Hingga Ustad Solmed Warnai Drama Romansa Religi “Cinta Dalam Sujudku” yang Siap Banjiri Air Mata Penonton
Vidio kembali luncurkan serial terbarunya. Kini, giliran drama romansa religi bertajuk “Cinta Dalam Sujudku” yang siap warnai layar drama Indonesia mulai 17 Juli 2025 nanti.
EntertainmentPulang ke Norwegia, Alice Norin Tunjukkan Suasana Kampung Halamannya yang Asri dan Tenang
Meskipun perjalanan pulang kampung ini terasa melelahkan, bagi Alice Norin dan suaminya, pengalaman ini sangat menyenangkan.
EntertainmentMV JKT48 x Shopee ‘Lebih Hemat, Lebih Cepat’ Bikin Netizen Heboh, Auto Jadi Jingle Favorit!
Secara visual, MV ini menghadirkan keceriaan para member JKT48 dalam balutan warna-warna cerah dan sentuhan estetika pop modern yang hidup, menyampaikan semangat belanja hemat dan cepat ala Shopee dengan cara yang menarik.